Mohon tunggu...
Muksal Mina
Muksal Mina Mohon Tunggu... Lainnya - Candu Bola, Hasrat Pendidik

Be a teacher? Be awakener

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Tren Tiga Bek, Cinta Lama Sepak Bola

23 Juni 2021   22:39 Diperbarui: 24 Juni 2021   15:38 1276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antonio Conte, manager yang sering menerapkan skema memainkan 3 bek| Sumber: AFP via Kompas.com

Dua musim di Inter, Antonio Conte menyulap I Nerazzurri menjadi tim yang kokoh di pertahanan dan produktif di depan dengan mengandalkan pola 3-5-2. Persembahan scudetto musim 2020/2021 adalah bukti sahih keberhasilan taktik Conte. 

Para manajer yang identik dengan skema tiga bek, Gian Piero Gasperini dan Antonio Conte. (Foto : www.gazzetta.it)
Para manajer yang identik dengan skema tiga bek, Gian Piero Gasperini dan Antonio Conte. (Foto : www.gazzetta.it)
Trio Milan Skriniar-Stefan De Vrij-Alessandro Bastoni menjadi tembok super kokoh. Bek sayap Achraf Hakimi dan Ivan Perisic menjadi andalan baik pada fase bertahan ataupun menyerang. 

Total 11 gol dan 12 assist dipersembahkan kedua wing back ini.

Manchester City memang kerap turun dengan formasi awal 4-3-3 dengan kuartet Joao Cancelo-John Stones-Ruben Diaz-Oleg Zichenko di belakang. 

Saat memasuki fase menyerang, pertahanan akan berubah menjadi tiga bek, dengan mendorong Cancelo masuk ke tengah menjadi tambahan gelandang, alias role inverted fullback, dan bek kiri stand by menjaga pertahanan.

Saat mengasuh Barcelona pun, Pep memperkenalkan peran half back yang diemban Sergio Busquet. Secara posisi, Busquet adalah gelandang yang berdiri di depan kuartet pertahanan. 

Namun dalam transisi positif alias momen menyerang, maka Busquet akan berdiri sejajar dengan Gerard Pique dan Carles Puyol, membentuk tiga bek.

Pun begitu saat membesut Bayern Muenchen. Pep menyulap Javi Martinez menjadi sweeper dalam pola 3-1-3-3.

Beralih ke Spanyol, Diego Simeone seolah berkhianat pada formasi 4-4-2 yang diandalkannya selama bertahun-tahun. El Cholo kerap menurunkan pola 3-4-3 yang kadang menjadi 3-6-1 dan 5-4-1 sesuai situasi pertandingan. 

Gelar juara LaLiga Santander dengan jumlah kebobolan paling sedikit (25 gol) adalah bukti.

Chelsea di tangan Frank Lampard adalah anomali. Dengan kualitas skuad bintang lima, Super-Lamps tak mampu membawa The Blues konsisten bersaing di Liga Inggris. Thomas Tuchel pun datang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun