Orang Jerman yang baru saja dipecat PSG itu membuat perubahan signifikan. Konon katanya, konsep bermain dengan tiga bek tengah untuk Chelsea telah dirancangnya di atas pesawat, dalam perjalanan ke London.
Tanpa ampun, Chelsea dibawanya meraih rekor rentetan 13 partai tanpa kalah sejak mula melatih, plus 11 clean sheet, dan tak terkalahkan saat beradu panggung dengan para pelatih beken Liga Inggris dan Liga Champions.Â
Akhirnya, semua tahu, meski Timo Werner tetap melawak, London Biru sukses mengangkat si kuping besar Liga Champion 2020/2021. Pola andalan Tuchel: 3-4-2-1.
Bermain dengan Tiga Bek, Bisa Apa?
Publik sepak bola telah mafhum, bahwa frasa tiga bek dalam sudut pandang taktikal tidaklah seharfiah itu. Trio bek yang dimaksud adalah tiga bek tengah yang berdiri sejajar.Â
Namun saat situasi bertahan, mereka akan dibantu oleh dua bek sayap, membentuk pertahanan lima bek.
Konsep Bertahan
Johann Cruijff melontarkan kalimat yang sederhana tentang konsep taktik sepak bola:
Dalam menyerang, tim perlu membuat ruang menjadi selebar mungkin. Namun dalam bertahan, buatlah ruang menjadi sesempit mungkin
Bertahan dalam sepak bola memerlukan pergerakan yang compact dari setiap personel, untuk menyempitkan ruang bagi lawan, sekaligus menutup peluang lawan untuk menembak dan menutup gerak.
Maka, pergerakan lini pertahanan haruslah terkoordinasi agar tidak meninggalkan lubang, baik di tengah ataupun di sisi pertahanan.
Misal bola berada di sisi kiri pertahanan, maka para bek akan bergerak kompak menyempitkan area kiri tersebut. Pergerakan ini sudah benar, namun dapat menimbulkan celah di sisi satunya.
Akun Ruang Taktik beberapa hari yang lalu menganalisis taktik yang dipakai di pertandingan Grup F Piala Eropa 2020 antara Jerman dan Portugal.Â