Mohon tunggu...
Mukhlis
Mukhlis Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Mengapa Materi Esai Begitu Menakutkan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia?

2 Januari 2024   18:33 Diperbarui: 2 Januari 2024   18:44 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar: Pixabay 

Sementara itu esai yang bersifat ilmiah adalah esai yang menjadikan pikiran sebagai tempat pengabdian penulis. Semua sifat yang dimiliki oleh karya ilmiah melekat erat pada esai. Esai ilmiah ini mengupas berbagai  hal yang objektif dan fenomenal. Masalah yang dibahas  merujuk pada sistematis, empiris dan objektif.

Perbedaan kedua esai tersebut menjadikan sebuah ilmu baru bagi guru yang mengajar esai pada tingkat setiap jenjang sekolah. Perbedaan ini menuntut adanya pemahaman  sempurna oleh setiap guru. Intinya, jika kedua bentuk esai tersebut dipahami dengan tepat baik dari segi,isi dan bentuk akan menjadikan kemudahan dan keluwesan  guru dalam mengajar materi ini. Akhirnya, yang terpenting adalah jadilah guru pembelajar, sehingga tidak ada lagi materi yang menakutkan termasuk esai.

Penulis adalah Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi dan Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe 


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun