Sementara hasil studi lain di Cina juga menyebutkan bahwa selama pandemi COVID-19 memunculkan masalah psikologis sedang atau berat dan terkait dengan kerusakan neurologis.
Penting untuk diketahui bahwa gejala psikiatri dan perubahan neurologis dapat mengganggu fungsi kognitif dan performa kerja.Â
Karyawan yang mengalami beban kerja yang berlebihan dan kecemasan psikologis, akan merugikan kinerja organisasi.
Peran perusahaan
Krisis COVID-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya telah menimbulkan tantangan besar bagi perusahaan untuk menemukan strategi untuk menghadapi kelangsungan bisnis. Kesejahteraan dan kesehatan karyawan harus menjadi prioritas utama untuk mengatasi situasi ini.
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keberlanjutan organisasi, perusahaan perlu merangkul strategi baru dan menuntut lebih banyak tanggung jawab dalam pendekatan kepemimpinan mereka untuk mengatasi situasi pandemi COVID-19.
Kepemimpinan telah secara signifikan terkait dengan iklim strategis untuk mempengaruhi kesejahteraan karyawan dan keberlanjutan organisasi.Â
Pendekatan kepemimpinan di perusahaan memiliki efek substansial pada hubungan karyawan, kesejahteraan karyawan dan kesehatan karyawan, termasuk stres dan kepuasan.
Selanjutnya dukungan sosial sebagai bagian dari dukungan organisasi, manajer, supervisor dan rekan kerja pada gilirannya akan menumbuhkan keamanan psikologis.Â
Wujudnya antara lain rasa saling percaya, komunikasi terbuka dan pemberdayaan menimbulkan rasa stabilitas dan perasaan aman.Â
Sebaliknya, kurangnya dukungan, otonomi dan kecurigaan menyebabkan rendahnya keamanan psikologis dan emosi negatif.