“Alhamdulillah, omset cafe ini antara Rp 3 juta – Rp 5 juta per hari,” kata Erwin mengisyaratkan sumber gaji karyawanya.
Mengelola coffee shop, menurut Erwin Pratama, lebih banyak duka daripada suka. Apa saja duka yang pernah dihadapi anak muda ini? Pelanggan sering komplain atas lambatnya pelayanan. Kemudian, waktu banyak tersita, sebab kunjungan pengopi mulai pukul 16.00 WIB sampai tengah malam. Paling sering, para pelanggan masih nongkrong disana sampai dini hari.
“Tidak mungkin membatasi waktu untuk para pelanggan setia,” ungkap Erwin.
Sukanya, teman-teman makin banyak, berasal dari berbagai kalangan. Mereka memperbincangkan berbagai isu aktual di coffee shop itu. Setiap hari, Erwin memperoleh informasi terbaru yang belum dimuat media mainstream. Disamping itu, dengan adanya coffee shop ini, dia dapat menampung tenaga kerja dan meningkatkan nilai tambah kopi Gayo.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI