Mohon tunggu...
Muhammad Sulthan Apyandra
Muhammad Sulthan Apyandra Mohon Tunggu... Student at Geophysical Engineering

Saya adalah mahasiswa semester 6 yang ingin membuat breaktrough dalam dunia Geofisika untuk kebaikan Indonesia dan dunia.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Jejak Geofiska di Jantung Otomotif: Mengungkap Aplikasi TakTerduga Ilmu Kebumian dalam Teknologi Kendaraan

20 Juni 2025   02:08 Diperbarui: 20 Juni 2025   02:08 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teknik Geosifika ITB Sedang Melakukan Survey (Sumber : Google)

Metode Elektrik dan Elektromagnetik (EM): Kelompok metode ini memanfaatkan sifat kelistrikan batuan.

  • Geolistrik (Metode Resistivitas): Prinsip dasarnya adalah menginjeksikan arus listrik searah (DC) atau frekuensi rendah ke dalam tanah melalui sepasang elektroda arus, dan kemudian mengukur beda potensial yang timbul pada sepasang elektroda potensial lainnya. Dari data ini, dapat dihitung nilai resistivitas (tahanan jenis) atau konduktivitas listrik lapisan batuan. Metode ini banyak digunakan untuk eksplorasi air tanah, pencarian mineral, investigasi geoteknik, dan studi pencemaran lingkungan.   

  • Elektromagnetik (Umum): Metode EM secara umum memanfaatkan perambatan gelombang elektromagnetik, baik yang berasal dari sumber alami (misalnya, medan magnet Bumi yang berfluktuasi) maupun sumber buatan (transmiter terkontrol), untuk mendeteksi variasi konduktivitas atau permitivitas listrik di bawah permukaan. Aplikasinya sangat beragam, mulai dari deteksi cadangan gas hidrat, pemetaan reservoir hidrokarbon, hingga identifikasi sebaran mineral konduktif.   

  • Ground Penetrating Radar (GPR): GPR adalah teknik EM khusus yang menggunakan pulsa gelombang radio berfrekuensi tinggi (biasanya dalam rentang MHz hingga GHz) yang dipancarkan ke dalam tanah. Gelombang yang dipantulkan oleh objek atau batas antar lapisan dengan kontras sifat dielektrik dianalisis untuk membuat citra penampang bawah permukaan dengan resolusi tinggi. Metode ini sangat cocok untuk investigasi dangkal, seperti deteksi utilitas bawah tanah (pipa, kabel), studi arkeologi, pemetaan ketebalan perkerasan jalan, dan identifikasi batuan dasar dangkal.   

  • Metode Radiometrik: Metode ini mengukur intensitas radiasi gamma alami yang dipancarkan oleh peluruhan unsur-unsur radioaktif seperti Kalium (K), Uranium (U), dan Thorium (Th) yang terkandung dalam batuan dan tanah. Setiap jenis batuan memiliki karakteristik kandungan radioisotop yang berbeda, sehingga metode ini dapat digunakan untuk pemetaan geologi, identifikasi jenis batuan, dan eksplorasi mineral radioaktif atau mineral lain yang berasosiasi dengannya.   

  • Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG): Penginderaan jauh melibatkan akuisisi informasi tentang permukaan Bumi tanpa kontak fisik langsung, biasanya menggunakan sensor yang dipasang pada satelit atau pesawat terbang. Sensor ini merekam radiasi elektromagnetik yang dipantulkan atau diemisikan oleh permukaan Bumi dalam berbagai panjang gelombang. Data penginderaan jauh kemudian diolah dan dianalisis menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG), yaitu sistem berbasis komputer untuk menangkap, menyimpan, memanipulasi, menganalisis, mengelola, dan menyajikan semua jenis data geografis. Aplikasi gabungan keduanya sangat luas, mencakup pemetaan penggunaan lahan, pemantauan perubahan lingkungan, analisis kerawanan bencana (misalnya banjir, longsor) , dan pengelolaan sumber daya alam.   

  • Keragaman metode ini menunjukkan kekayaan parameter fisik yang dapat diukur dan diinterpretasikan oleh geofisika. Penting untuk dicatat bahwa banyak dari metode ini tidak mengukur parameter yang diinginkan secara langsung. Sebaliknya, mereka mengukur respons fisik tertentu (misalnya, waktu tempuh gelombang, variasi medan gravitasi, beda potensial listrik), dan kemudian menggunakan model matematika serta proses komputasi yang sering disebut "inversi" untuk memperkirakan sifat-sifat bawah permukaan yang sebenarnya. Misalnya, dalam metode seismik, waktu tempuh gelombang yang diukur digunakan untuk membangun model kecepatan dan struktur lapisan batuan. Demikian pula, dalam metode gravitasi, variasi percepatan gravitasi yang terukur diolah untuk menghasilkan model distribusi densitas bawah permukaan. Ketergantungan pada pemodelan dan inversi ini menyoroti tingkat abstraksi dan kecanggihan analitik yang terlibat, sebuah karakteristik yang juga ditemukan dalam beberapa sistem diagnostik otomotif canggih yang akan dibahas nanti.

    II. Dari Perut Bumi ke Kap Mesin: Interpretasi Geofisika dalam Dunia Otomotif

    A. Menjembatani Dua Dunia: Prinsip Fisika yang Sama, Aplikasi Berbeda

    Transisi dari penyelidikan skala planet ke analisis komponen-komponen mikro dalam sebuah kendaraan mungkin tampak sebagai lompatan konseptual yang besar. Namun, pada intinya, terdapat benang merah fundamental yang menghubungkan geofisika dengan dunia otomotif: universalitas prinsip-prinsip fisika. Hukum-hukum dasar yang mengatur mekanika gelombang, elektromagnetisme, gravitasi, dan fisika nuklir berlaku sama kuatnya baik saat diterapkan untuk memahami struktur internal Bumi  maupun saat digunakan untuk merancang, menguji, dan memantau kinerja berbagai sistem dalam teknologi kendaraan.   

    Meskipun skala observasi, rentang frekuensi yang digunakan, atau target spesifik dari investigasi mungkin sangat berbeda antara kedua domain ini, dasar ilmiah yang mendasarinya seringkali menunjukkan tumpang tindih yang mengejutkan. Sebagai contoh, perambatan gelombang elastis adalah inti dari metode seismik geofisika dan juga menjadi dasar pengujian ultrasonik non-destruktif pada komponen otomotif. Demikian pula, prinsip-prinsip elektromagnetik yang dimanfaatkan dalam metode geolistrik atau GPR untuk memetakan konduktivitas bawah permukaan juga relevan dalam teknologi radar dan LiDAR yang digunakan pada sistem bantuan pengemudi canggih (ADAS) di mobil modern.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    11. 11
    12. 12
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
    Lihat Otomotif Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun