"Tenang Pak, saya dan teman-teman akan bantu Modri."
"Baik Nak, kasihan kalau dia terjun."
Seorang teman langsung menarik tangan pria itu. Modri terus saja berteriak Jangan Bela Aku.
"Aku tak perlu dibela. Matipun aku senang."
"Jangan ngomong seperti itu Modri!!! Kita sebenarnya sayang sama kau. Jangan seperti anak kecil yang enggak mau menerima setiap masalah."
"Betul Modri, kita memang tidak mau menyakitimu. Tapi, cobalah kau peduli dengan sekitarmu. Jangan egois dan berlagak dunia adalah milikmu."
Seorang temannya lagi berteriak, "Aku tahu kamu itu introvert orangnya. Tidak masalah teman-temanmu marah atau kesal tapi ingatlah, semua masalah itu ada pada dirimu. Cobalah terbuka dengan kami dan jangan menutupi semua borokmu. Aku minta maaf lho kalau sedikit marah."
Modri tidak bereaksi. Tidak bisa berkata apa-apa selain pasrah tangannya ditarik tangan keras si satpam dan salah satu temannya.
Setelah diturunkan, Modri diberikan air minum dari seorang temannya.
"Seharusnya, kalau kalian marah bilang dong alasannya apa. Supaya aku tahu salahku dimana?"
"Jangan begitu kawan. Kalau ada masalah justru kamu yang harusnya bicara. Aku salah apa? Kenapa aku dimarahi, dipukul, dihina, sama tidak disukai semua orang? Itu semua karena kurangnya empati dari siapa? Dari dirimu kawan."