Modri yang tidak siap langsung kaget. Tiba-tiba, kaki sebelah kirinya tergelincir. Raungan terdengar hingga asrama. Si satpam langsung mencengkeram tangannya. Pria itu hampir jatuh.
"Mas, aku pegang. Insya allah aman."
"Pak, lepaskan aku! Aku mau terjun aja."
"Jangan, kalau kamu mati nanti merepotkan sekolahan."
"Jangan pedulikan saya. Lagi pula mana ada yang peduli denganku. Mau baik aja dikira iblis. Kalau aku memang jahat pantasnya aku mati saja biar aku lebih damai."
"Jangan mas, bunuh diri tidak menyelesaikan masalah. Jangan sampai menambah beban baik di pihak sekolah maupun orang tuamu. Kalau sampai...."
"Ya ya ya Pak, aku malah lebih damai kalau teman-temanku diperkarakan sebagai tersangka." Potong Modri sambil berusaha menggoyangkan tangannya.
Tiba-tiba, beberapa orang berkerumun di bawah kaki Modri. Mereka semua langsung panik melihat temannya yang sering dibully itu menerjunkan diri.
"Kami akan menolongmu!" Teriak salah satu temannya.
Jam 1 malam itu, suasana sekolah gempar. Seorang satpam terus menahan tangan Modri yang hendak menjatuhkan diri. Tangan si satpam terus digoyangkan.
Beberapa orang temannya langsung datang dan menarik tangan Modri.