Mohon tunggu...
Muhammad Reza Santirta
Muhammad Reza Santirta Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menulis adalah seni

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Harga Sebuah Ketergesaan

4 Desember 2019   12:11 Diperbarui: 4 Desember 2019   12:28 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ada apa ini?" Kejut Bu Winda.

"Bu, Nujun udah udah berangkat ya?" Ucap Nardi dengan terengah-engah.

"Udah Di, motornya sudah lenyap dari tadi."

"Waduh... dia ketinggalan ini. Katanya mau dibawa ke kampus buat hari Senin. Ini, saya temukan pas main PS kemarin."

"Huh... kayak gini kelakuan anak muda kalau cinta dunia. Jadi, kemarin keluar rumah  dibilang mau ngerjain proposal skripsi... rupanya malah main PS." Desah Bu Winda sambil mengelilingi ruang tamu.

"Kalau gitu, maafkan kami telah merepotkan tante." Ucap teman Nardi.

"Ya gimana... dia lupa bawa proposal skripsi. Gini aja deh... kamu kejar saja si Nujun. Kalau ada apa-apa, biar dia yang tanggung jawab."

"Sekarang dia dimana ya?" Ucap Nardi pada temannya.

"Ya ke kampus lah..."

"Kita susul aja yuk."

"Cari angkot ke kampus aja."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun