Mohon tunggu...
Muhammad Rafi Raditya
Muhammad Rafi Raditya Mohon Tunggu... Penulis yang suka membagikan cerita travelling nya

Menulis adalah salah satu hobi saya, dengan menulis saya bisa melatih kemampuan riset dan berpikir kritis. Dan dengan menulis saya juga bisa berkontribusi dalam menyebarkan pengalaman dan keseruan kepada khalayak umum.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sejuk nya Malang Akan Selalu Terkenang Bagi Saya

29 Juli 2025   20:31 Diperbarui: 30 Juli 2025   13:09 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto di mobil jeep sebelum masuk kawasan Bromo (Sumber: Dokumen pribadi)

Hari Sabtu pada tanggal 26 Januari 2025 bertepatan dengan libur isra miraj serta tahun baru china yang mana ada total tiga hari untuk waktu liburan sampai tanggal 28 Januari, hal ini menjadi kesempatan untuk mengadakan long trip dan telah lama menjadi diskusi saya dan teman-teman lainnya mengenai destinasi yang akan kita kunjungi yaitu ke kota apel alias Malang di Jawa Timur. Itinerary telah tersusun dengan rapih dan memuat berbagai informasi mengenai waktu, destinasi wisata serta estimasi uang yang akan kita keluarkan selama liburan disana, tentu yang membuat saya gembira yaitu karena salah satu destinasi yang akan kita kunjungi yaitu Gunung Bromo dan kita akan menyaksikan matahari terbit dari sana, sudah tidak sabar rasanya saya menikmati momen indah itu apalagi yang ikut kesana ada total dua belas anak sehingga membuat momen jalan-jalan ini akan semakin mengasyikkan.

Tepat hari Sabtu tanggal 26 Januari, saya dan tiga orang teman lainnya janjian untuk bertemu di Terminal Pondok Pinang, Jakarta Selatan untuk menaiki bus 27 Trans tujuan Terminal Arjosari Malang yang dijadwalkan akan berangkat pada pukul 16.48 WIB. Sesampai nya saya disana pada pukul 15.45 ternyata tiga orang teman saya masih pada terjebak macet karena ada yang jalan dari Bogor, Bintaro dan Jakarta Barat sehingga saya masih harus menunggu mereka, tapi karena kami sudah bayar patungan untuk tiket bus tersebut jadi saya memutuskan untuk ke konter tiket terlebih dahulu untuk menunjukkan email notifikasi hasil pembelian serta bukti bayar tiket untuk empat orang untuk nanti ditukar dengan empat tiket. Selesai sudah tiket kami dapatkan dan sekarang tinggal menunggu ketiga teman saya datang serta bus kami sesuai dengan kode yang tertera dalam tiket tersebut. Mereka bertiga baru tiba di Terminal Pondok Pinang pada pukul 16.30 dan hampir mendekati waktu tiba bus kami, saya langsung menginfokan mereka kalau sudah ambil tiket di konter jadinya mereka lega dan berterima kasih kepada saya, sekarang tinggal tunggu bus tiba dan tiga puluh menit berlalu bus kami belum datang, di sini salah seorang teman saya bertanya ke agen bus yang akan kami tumpangi, mengapa bus kami belum tiba dan ini waktu telah menunjukkan pukul 17.00 WIB, ternyata bus kami terjebak macet di Jalan Fatmawati menuju ke Terminal Pondok Pinang, jadi kami masih harus menunggu, tapi kami berusaha buat killing time dengan mengobrol banyak hal mengenai hari-hari dan momen lucu serta inspiratif di tempat kerja masing-masing. Akhirnya waktu menunjukkan pukul 17.43 WIB, bus telah tiba dan kami langsung bergegas menaruh koper di bagasi dan duduk sesuai nomor yang tertera dalam tiket.

Perjalanan dari Jakarta ke Malang ditempuh dalam waktu empat belas jam, selama perjalanan yang jauh ini kami mengobrol bersama, untung nya kursi tempat duduk kami depan belakang jadi mereka berdua yang dari Bintaro dan Jakarta Barat duduk persis di belakang kursi saya dan teman saya yang dari Bogor. Bus sempat berhenti di beberapa terminal seperti di Kampung Rambutan dan dilanjutkan ke Pulo Gebang untuk mengangkut penumpang lain nya. Selepas dari Terminal Pulo Gebang, bus yang kami tumpangi langsung masuk ke Tol Cikampek, disini lah waktu yang tepat untuk tidur supaya lebih semangat untuk besok pergi liburan bersama teman lainnya. Sepanjang perjalanan, kami dikasih cemilan oleh pihak bus yang isi nya terdiri dari beragam chiki, kue basah serta air mineral, setelah sekitar tiga jam perjalanan, bus kami berhenti di pool bus daerah Indramayu dan semua penumpang turun di tempat itu untuk makan malam. Saya dan ketiga teman saya langsung makan dengan lahap serta membeli air dan ke kamar mandi sebelum kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan.

Selama perjalanan, lampu bus langsung dimatikan dan ini artinya kami semua akan tidur malam, karena waktu telah menunjukkan pukul 21.45 WIB. Dan besok nya saya dibangunkan oleh teman sebelah saya untuk shalat subuh dan singkat cerita ternyata kita telah masuk Jawa Timur tepat nya di ruas Jalan Tol Jombang Mojokerto, dan menurut info dari supir bahwa bus akan berhenti sebentar di Waru, Sidoarjo untuk menurunkan beberapa penumpang dan setelah itu bus tidak berhenti lagi sampai kami tiba di Terminal Arjosari Malang.

Setiba nya di Malang, kami langsung memesan taksi online untuk menuju ke penginapan (guest house) dan bertemu dengan teman-teman lainnya, kangen rasanya bertemu mereka karena sudah setahun tidak bertemu dan mereka juga telah sibuk dengan kerjaan nya masing-masing sehingga momen liburan bersama ini menjadi kunci dalam membangun kebersamaan kembali di kota Malang yang sejuk ini.  Kami langsung sarapan sedikit dan setelah itu langsung menuju ke Jatim Park 1 yang berlokasi di kota Batu untuk menikmati berbagai wahana seru serta makan siang bersama, suhu di kota Batu saat itu menyentuh angka delapan belas derajat celsius dan sempat gerimis kecil walaupun pada akhirnya cuaca cerah kembali walau ditemani dengan semilir angin dari pegunungan, kami menaiki wahana seperti roller coaster, bianglala, go-kart, boom boom car, rumah hantu dan lain nya. Wahana yang menurut saya cukup menegangkan adalah roller coaster karena berbelok dengan tajam dan turun dengan cepat, sontak saya berteriak bersama dua orang teman saya dan menikmati keseruan sekaligus momen menegangkan ini. 

Makan nasi goreng di Jatim Park 1 (Sumber: Dokumen pribadi)
Makan nasi goreng di Jatim Park 1 (Sumber: Dokumen pribadi)

Setelah puas menikmati beberapa wahana, kami langsung menuju ke Warung di dalam kawasan Jatim Park 1 untuk makan siang, kami langsung memesan berbagai jenis makanan, mereka ada yang memesan nasi dengan rawon daging, roti bakar dan saya sendiri memesan nasi goreng seafood dan tempe mendoan tapi untuk tempe nya sudah saya makan sebelum menyantap nasi goreng seafood ini. Selama makan siang disini kami ngobrol banyak dan ketawa bersama sebelum melaksanakan shalat jama dzuhur dan ashar dan setelah nya akan melanjutkan bermain di berbagai wahana kembali, setelah cukup lama menghabiskan waktu di Jatim Park 1, waktu menunjukkan pukul 14.44 WIB yang mana agenda selanjutnya kami akan menuju ke salah satu toko untuk menyewa jaket dan beberapa perlengkapan lain nya karena besok pagi Senin tanggal 27 Januari kami akan pergi ke Gunung Bromo sebagai puncak acara dari jalan-jalan ini, tanpa berlama-lama, kami langsung memesan taksi online dan patungan untuk menuju ke toko sewa jaket di Kota Malang tersebut yang mana untuk waktu tempuh nya yaitu sekitar satu jam.

Sesampai nya disana, mereka langsung memilih jaket serta syal, sedangkan saya tidak usah repot-repot menyewa jaket tersebut karena saya sudah punya jaket kulit tebal yang telah saya bawa dari Jakarta, jadi saya hanya membeli kupluk saja agar melindungi kepala saya dari dingin nya angin di Bromo. Dan ketika saya dengar dari beberapa teman saya yang sedang sibuk memilih jaket di toko tersebut, ternyata kami disini masih baru sebelas orang karena satu orang teman saya masih belum tiba di Malang dan masih di Sidoarjo, rencana nya dia akan tiba di Malang pada pukul 20.00 WIB waktu setempat. Maka dari itu salah seorang teman saya sekalian membelikan jaket untuk nya, dan setelah semua beres kami pun langsung makan malam di dekat penginapan dan membeli beberapa jajanan dan obat-obatan sebelum kembali untuk istirahat sebentar karena pada jam 23.00, kami akan lanjut pergi menuju basecamp jasa tur Bromo yang kami sewa untuk selanjutnya akan menaiki mobil jeep ke pintu utama kawasan Taman Nasional Bromo dan lokasi nya dekat juga dengan penginapan sekaligus kafe tertinggi di Jawa Timur yaitu Bromo Hillside. Karena untuk turun ke bawah kawasan bromo itu ramai jadi mobil kami sempat tertahan sementara, di sini lah kami mengambil foto bersama (full team dua belas orang) dan disini posisi teman saya yang dari Sidoarjo sudah tiba di Malang, senang rasanya dia ikut bergabung dalam rangkaian jalan-jalan bersama ini. Dia juga menawarkan diri untuk menjadi fotografer saya dan tentu saya senang sekali bisa dipotret oleh nya, dan hasil nya jadi seperti ini, ngomong-ngomong ini ekspresi nya bukan kaku tapi emang kedinginan ya teman-teman pembaca.

Foto di mobil jeep sebelum masuk kawasan Bromo (Sumber: Dokumen pribadi)
Foto di mobil jeep sebelum masuk kawasan Bromo (Sumber: Dokumen pribadi)

Tepat pada pukul 01.30 pagi, kami langsung menuju ke kawasan Bromo dan jalanan pada saat itu cukup becek karena kemarin habis hujan deras, di samping itu juga kami berusaha merekam beberapa momen kebersamaan di dalam jeep dan saling bercanda. Oh iya selama kami di Bromo dan mengingat jumlah dari kami ada dua belas orang jadinya kita dipisah dua jeep, satu jeep isi nya delapan orang yang terdiri dari enam dari kita dan satu orang supir serta satu orang nya lagi yaitu pemandu, di mobil jeep kedua ada tujuh orang yang terdiri dari keenam teman saya yang lain serta supir. Selama di bawah, kami melihat pemandangan malam yang sangat indah karena dihiasi oleh bintang dan sinar bulan purnama yang terang, di tambah lagi kami juga menikmati dingin nya angin Bromo di malam hari serta melihat beberapa orang yang ingin mendaki ke Gunung Bromo dengan membawa peralatan lengkap serta memakai ikatan senter di kepala, sungguh persiapan yang sangat matang untuk berburu momen matahari terbit di puncak Bromo. Tapi di balik momen mengasyikkan itu ternyata ada kejadian apes yang membuat kami gagal mencapai ke sunrise point Bromo yang terkenal itu, momen tersebut yaitu ban dari salah satu jeep rombongan kami terlepas karena menghantam batu terlalu keras. Masalah nya adalah peralatan untuk memasang ban tersebut tidak terbawa di dalam mobil sehingga dari masalah ini pemandu kami memberikan dua opsi, opsi pertama yaitu mendaki ke Gunung Bromo di waktu malam yang akan memakan waktu sekitar satu setengah jam atau opsi kedua yaitu tetap bisa melihat matahari terbit tapi putar arah menuju ke Puncak Mentingen yang mana view nya akan sedikit berbeda dari sunrise point yang biasanya terkenal di internet itu, setelah berdiskusi panjang lebar akhirnya kami memutuskan untuk ke Puncak Mentingen tapi dengan catatan bahwa rombongan saya dan kelima teman lainnya yang diantar terlebih dahulu ke pos masuk puncak tersebut baru setelah nya mobil jeep akan kebawah menjemput teman saya yang lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun