Mohon tunggu...
Muh Khamdan
Muh Khamdan Mohon Tunggu... Researcher / Analis Kebijakan Publik

Berbagi wawasan di ruang akademik dan publik demi dunia yang lebih damai dan santai. #PeaceStudies #ConflictResolution

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Overthinking Bikin Mandek? Begini Cara Ngungkapin Ide Tanpa Ragu!

27 Maret 2025   19:18 Diperbarui: 27 Maret 2025   19:18 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah nggak sih ngerasa otak udah penuh sama ide, tapi pas mau ngomong atau nulis, semuanya kayak nge-freeze? Tenang, kamu nggak sendirian. Banyak orang mengalami kesulitan mengekspresikan pikiran mereka, baik lewat lisan maupun tulisan. Padahal, kemampuan ini penting banget, entah buat komunikasi sehari-hari, presentasi di kampus, sampai nulis caption Instagram yang engaging.

Secara psikologis, ada banyak alasan kenapa seseorang sulit mengutarakan isi pikirannya. Salah satu penyebab utamanya adalah overthinking. Pikiran terlalu sibuk mikirin "Benar nggak ya yang mau aku omongin?" atau "Ntar orang lain mikir apa ya kalau aku ngomong begini?". Akibatnya, sebelum kata-kata keluar, otak udah keburu penuh sama self-doubt.

Selain overthinking, ada juga faktor self-esteem rendah. Kalau seseorang sering merasa nggak cukup pintar atau takut salah, mereka bakal lebih memilih diam daripada berani mengungkapkan ide. Ini sering terjadi karena pengalaman masa lalu, misalnya pernah dikritik keras atau diremehkan saat berusaha bicara.

Dari sisi neurologis, kesulitan ini juga bisa terjadi karena minimnya latihan berpikir runtut. Otak kita butuh latihan buat bisa mengolah ide dan menyusunnya dalam bentuk yang bisa dipahami orang lain. Kalau nggak terbiasa, ya wajar aja kalau tiba-tiba blank pas mau ngomong.

Faktor lain yang sering nggak disadari adalah lingkungan yang nggak mendukung. Kalau sejak kecil seseorang tumbuh di lingkungan yang nggak memberi ruang untuk berpendapat, mereka akan terbiasa menyimpan pikirannya sendiri. Ditambah lagi, budaya "takut salah" yang masih kuat bikin banyak orang lebih memilih diam.

Emosi juga punya peran besar. Saat seseorang lagi nervous, cemas, atau takut dihakimi, otaknya bisa masuk ke mode "fight or flight" yang bikin sulit berpikir jernih. Akibatnya, ide-ide yang udah tertata rapi di kepala jadi berantakan pas mau diungkapin.

Terus, gimana caranya supaya kita lebih lancar berpikir dan mengungkapkan ide? Latihan! Sama kayak olahraga, skill komunikasi juga butuh latihan rutin biar makin kuat.

Pertama, biasakan menulis jurnal harian. Jangan mikir terlalu rumit, cukup tulis aja apa yang ada di kepala. Ini bukan cuma buat melatih kelancaran menulis, tapi juga bikin kita lebih jago mengenali pola pikir sendiri.

Kedua, ngobrol sama diri sendiri. Coba rekam suara saat kamu ngomongin topik tertentu, lalu dengarkan lagi. Ini bakal ngebantu kamu menyadari pola berpikir dan kata-kata yang sering bikin tersendat.

Ketiga, latihan storytelling. Ambil satu kejadian random dalam hidupmu dan coba ceritakan dengan cara yang menarik. Bisa lewat lisan ke teman, atau ditulis di media sosial.

Keempat, baca dan dengarkan lebih banyak. Inspirasi nggak muncul dari ruang kosong. Semakin banyak kamu membaca buku, artikel, atau mendengarkan podcast, semakin kaya juga kosa kata dan cara berpikir kamu.

Kelima, jangan takut salah! Ingat, semua orang punya hak buat ngomong dan nulis. Jangan biarkan rasa takut dikritik bikin kamu kehilangan kesempatan mengembangkan diri.

Keenam, praktik public speaking. Kamu bisa mulai dari yang simpel, misalnya ngobrol dengan teman tentang satu topik selama lima menit tanpa jeda panjang. Lama-lama, ini bakal bikin kamu lebih percaya diri.

Ketujuh, gunakan teknik mind mapping. Sebelum menulis atau berbicara, coba buat peta pikiran dulu. Ini bisa membantu kamu menyusun ide dengan lebih jelas.

Terakhir, nikmati prosesnya. Nggak perlu langsung sempurna. Yang penting, mulai dari sekarang dan terus konsisten.
Jadi, jangan biarkan hambatan psikologis, emosional, atau lingkungan bikin kamu takut mengungkapkan isi pikiran. Setiap orang punya suara yang berharga untuk didengar. 

Mulai latih hari ini, dan lihat bagaimana dunia bisa berubah karena kata-kata dan ide-idemu!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun