![NIK | "Just for You" [15]](https://assets-a3.kompasiana.com/items/album/2019/08/15/rose-3499375-640-5d551e1b0d8230191c080db3.jpg?t=o&v=410&x=225)
Tinggalkan Warung Bude hampir maghrib. Kau dan aku naiki bis kota. Berhenti di Simpang Tiga Tunggul Hitam. Tergesa, berjalan masuki Cendrawasih. Aku m
![NIK | "Just for You" [7]](https://assets-a3.kompasiana.com/items/album/2019/08/05/rose-3499375-640-5d47ea6c0d823062543e8642.jpg?t=o&v=410&x=225)
Meja kembali rapi. Bersisa dua gelas. Berisi kopi dan teh. Kotak plastik, dimasukkan ke dalam tas milikmu. Caramu praktis. Tak ada izinmu, saat ingin
![NIK | "Just for You" [6]](https://assets-a3.kompasiana.com/items/album/2019/08/04/rose-3499375-640-5d46438a0d82304aec68d043.jpg?t=o&v=410&x=225)
Sore itu sabtu. Tertanggal duapuluh tiga di september tahun dua ribu. Aku sendiri. Pipinx jumat sore ke Padang Panjang. Satu minggu ekstra sibuk. Pers
![NIK | "Just for You" [5]](https://assets-a3.kompasiana.com/items/album/2019/08/01/rose-3499375-640-5d42a413097f36452f6b87d3.jpg?t=o&v=410&x=225)
Hujan masih bersisa pagi minggu itu. Saat kuucap salam di beranda rumah kosmu. Terdengar suaramu, memintaku duduk. Agak lama, kau hadir di beranda. Su
![NIK | "Just for You" [4]](https://assets-a3.kompasiana.com/items/album/2019/07/31/rose-3499375-640-5d41a7da0d823018c547f1f2.jpg?t=o&v=410&x=225)
Usai hujan. Kabut malam, tampak dalam temaram bias cahaya lampu beranda. Kuhabiskan, potongan terakhir agar-agar di piring. Kau tertawa. Tak lagi ada
![NIK | "Just for You" [3]](https://assets-a3.kompasiana.com/items/album/2019/07/30/rose-3499375-640-5d3fbe7f0d823015e24ee9e2.jpg?t=o&v=410&x=225)
Aku tak peduli. Kau atau orang lain. Cara memaknai rasa dan asa. Bagiku, miliki keduanya. Itu bermakna cinta. Jika hanya miliki salah satu di antara k
![NIK | "Just for You" [2]](https://assets-a3.kompasiana.com/items/album/2019/07/29/rose-3499375-640-5d3e8915097f3661b4680162.jpg?t=o&v=410&x=225)
Aku belum tahu sebab tangismu malam itu. Pilihanku menunggu. Hingga kau tenangkan hatimu. Kuhisap dalam rokok, kuhempas pelan. Kepulan asap warnai ber
![NIK | "Just for You" [1]](https://assets-a3.kompasiana.com/items/album/2019/07/28/rose-3499375-640-5d3d47b50d82303f5507a0d4.jpg?t=o&v=410&x=225)
Sabtu malam, usai maghrib. Aku bergegas. Sekilas mematut diri. Pipinx selesai sholat. Tersenyum menatapku."Ngapel?""Iya! Sekalian kasih tahu Nunik!""J
![NIK | "A Man of The World" [15]](https://assets-a3.kompasiana.com/items/album/2019/07/25/cereals-100263-640-5d3972790d8230402c0a6955.jpg?t=o&v=410&x=225)
Usai makan. Kau tak mau diantar pulang. Kuajak ke Taman Imam Bonjol. Kau banyak diam. Saat duduk bersisian di bawah rindang pohon. Beralaskan sandal.
![NIK | " A Man of The World" [14]](https://assets-a3.kompasiana.com/items/album/2019/07/24/cereals-100263-640-5d37eab9097f362a5f7fa722.jpg?t=o&v=410&x=225)
Bus kampus lewati gerbang Unand. Berhenti sesaat di Simpang Pasar Baru. Naikkan penumpang. Bergerak lagi, hingga harus berhenti lampu merah jalan by p
![NIK | " A Man of The World" [13]](https://assets-a3.kompasiana.com/items/album/2019/07/23/cereals-100263-640-5d36d25c0d82306b4d4fea52.jpg?t=o&v=410&x=225)
Kureguk kopi terakhir. Kau menatapku. Kuanggukkan kepala. Kau mengerti, segera habiskan isi gelasmu. Kuserahkan jas. Kau masukkan ke dalam tas. Sambil
![NIK | "A Man of The World" [12]](https://assets-a3.kompasiana.com/items/album/2019/07/22/cereals-100263-640-5d35630d0d82301f1a56ade2.jpg?t=o&v=410&x=225)
Plong!Kurasakan di sudut benakku. Tak bisa kumaknai lebih. Sejak tadi. Dalam diam, kunikmati kepulan asap rokok. Kulepas pandang ke titik terjauh dari
![NIK | "A Man of The World" [11]](https://assets-a3.kompasiana.com/items/album/2019/07/21/cereals-100263-640-5d3431b40d82301b7211fba2.jpg?t=o&v=410&x=225)
Kukira. Jagung rebus miliki rasa sama, jika jagung itu dibeli atau diberi. Berbanding jagung hasil jerih tanam sendiri. Akan berbeda pada makna dan ni
![NIK | "A Man of The World" [10]](https://assets-a3.kompasiana.com/items/album/2019/07/18/cereals-100263-640-5d2ec327097f36639521cd12-5d3037d40d82307b990c8b34.jpg?t=o&v=410&x=225)
Tok!Palu berbunyi sekali. Sidang ditunda. Aku diminta keluar ruangan, juga semua yang hadir. Termasuk Pak Il, kecuali lima orang tim penguji. Riuh der
![NIK | " A Man of The World" [9]](https://assets-a3.kompasiana.com/items/album/2019/07/17/cereals-100263-640-5d2ec327097f36639521cd12.jpg?t=o&v=410&x=225)
Tergesa. Sambil menikmati kepulan asap rokokku. Aku duduk di sudut biru. Pipinx menatapku. Wajah Ajo tegang. Tak ada suara. Sesiapapun yang pernah ala
![NIK | "A Man of The World" [8]](https://assets-a3.kompasiana.com/items/album/2019/07/16/cereals-100263-640-5d2d6854097f3613f84d08b2.jpg?t=o&v=410&x=225)
Pukul sembilan lewat. Kau dan aku, sejak tadi selesai sarapan. Kunikmati rokokku. Kau ajukan skripsi padaku."Mau dibaca lagi?""Tolong masukkan ke dala
![NIK | "A Man of The World" [7]](https://assets-a3.kompasiana.com/items/album/2019/07/15/cereals-100263-640-5d2c47de0d8230586a3f8423.jpg?t=o&v=410&x=225)
Tak bersuara. Kuserahkan jas. Kau mengerti. Perlahan kau lipat dan menyimpannya dalam tas sandang. Aku ke dalam kamar. Dibantu Pipinx, kubawa ke ruang
![NIK | "A Man of The World" [6]](https://assets-a3.kompasiana.com/items/album/2019/07/14/cereals-100263-640-5d2acc470d823054d232a2d2.jpg?t=o&v=410&x=225)
Usai shubuh. Aku sibuk menyusun buku referensi. Dimasukkan ke dalam dua tas besar. Sebagian kecil kubeli, ada juga pinjaman dari pustaka daerah, pusta
