Banyak karya kreatif yang mudah ditiru atau dijiplak tanpa izin, dan belum semua pelaku usaha memahami pentingnya mendaftarkan hak cipta, merek, atau desain mereka.Â
Kurangnya sosialisasi dan kemudahan dalam proses pengurusan HKI membuat banyak inovasi lokal tidak terlindungi secara hukum.
Harapan dan Langkah ke Depan
Ekonomi kreatif bukan sekadar alternatif, tetapi bisa menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi di masa depan.Â
Di era ketika kecepatan berinovasi lebih menentukan daripada kekuatan produksi massal, sektor ini memiliki keunggulan strategis mampu menciptakan lapangan kerja berbasis potensi manusia, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, serta menjaga dan mempromosikan budaya bangsa.
Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan sinergi nyata antara pemerintah, dunia pendidikan, swasta, dan komunitas kreatif.Â
Pemerintah perlu memperkuat kebijakan yang mendukung pelaku kreatif, seperti penyediaan akses permodalan berbunga rendah, program pelatihan bisnis dan digitalisasi, serta mempercepat layanan hak kekayaan intelektual agar mudah dan murah diakses oleh publik.
Dunia pendidikan juga harus bertransformasi dengan tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga mendorong pengembangan kreativitas, kemampuan berpikir kritis, dan keterampilan praktis yang relevan dengan industri kreatif.Â
Kurikulum kewirausahaan berbasis seni, media, dan teknologi perlu diperkenalkan sejak dini agar generasi muda tidak hanya siap bekerja, tapi juga siap mencipta.
Pada akhirnya Ekonomi kreatif bukan sekadar tren, tetapi solusi konkret dalam menghadapi tantangan zaman. Di tengah disrupsi teknologi, ketidakpastian ekonomi global, dan perubahan pola konsumsi masyarakat, sektor ini menawarkan pendekatan baru yang lebih fleksibel, inklusif, dan berkelanjutan.Â
Dengan menempatkan ide dan inovasi sebagai fondasi utama, ekonomi kreatif mampu menciptakan peluang kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, serta memperkuat identitas budaya bangsa.