Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kenapa Nongkrong Jadi Budaya Penting di Kalangan Anak Muda?

21 Mei 2025   14:23 Diperbarui: 21 Mei 2025   14:20 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sedang nongkrong (sumber gambar: jejakpiknik.com)

Di sudut kafe, pinggir lapangan, warung kopi, hingga angkringan kaki lima, ada satu pemandangan yang nyaris selalu sama, anak-anak muda berkumpul, saling melempar candaan, menyeruput kopi, menatap layar ponsel, atau sekadar duduk sambil mengamati lalu lintas yang tak pernah benar-benar sepi. Meski terlihat sederhana, aktivitas ini punya arti yang lebih besar dari sekadar tidak ada kerjaan.

Di balik gelak tawa dan obrolan ringan, nongkrong telah menjadi semacam ritual sosial tempat di mana relasi dibangun, cerita dibagikan, dan identitas perlahan dibentuk. 

Nongkrong bukan hanya kebiasaan, tapi sudah menjelma menjadi bagian dari gaya hidup anak muda masa kini. Ia tidak sekadar hadir sebagai pengisi waktu luang, melainkan sebagai ruang untuk merasa diterima, didengar, dan dipahami.

Apa sebenarnya yang membuat nongkrong begitu penting dan lekat dalam kehidupan generasi muda Indonesia?

Nongkrong: Ruang Sosial yang Tidak Formal

Bagi banyak anak muda, nongkrong bukan cuma kegiatan menghabiskan waktu, tetapi ruang sosial yang bebas tekanan. 

Tempat di mana mereka tak perlu berpura-pura menjadi siapa-siapa, tak perlu memakai topeng profesional, atau mengikuti standar pencapaian yang menyesakkan. 

Di tengah dunia yang kian kompetitif dan penuh ekspektasi, nongkrong menjadi oase ruang tanpa syarat untuk sekadar hadir dan menjadi diri sendiri.

Di sinilah kehangatan dibangun secara alami lewat obrolan santai, tawa yang lepas, bahkan diam yang nyaman. Tidak ada target yang harus dicapai, tidak ada nilai yang harus dikejar. 

Justru dalam kesederhanaannya, nongkrong menciptakan ikatan emosional yang kuat antarindividu. Bagi sebagian orang, tempat nongkrong bisa lebih menyembuhkan daripada sesi formal terapi atau motivasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun