Ironisnya, semua ini terjadi di tengah semangat untuk cepat-cepat kembali ke kota agar bisa hadir di hari pertama masuk kerja.Â
Pekerjaan Menanti, Tapi Badan Belum Siap
Buru-buru kembali ke kota seringkali membuat para pemudik mengabaikan kebutuhan tubuh mereka untuk istirahat.Â
Setelah menjalani hari-hari padat selama Lebaran mulai dari silaturahmi, persiapan makanan, hingga perjalanan mudik yang tidak ringan banyak yang langsung tancap gas pulang ke kota tanpa sempat memulihkan energi.Â
Tubuh yang masih lelah dipaksa berjibaku dengan kemacetan dan waktu tempuh yang panjang, seringkali dalam kondisi kurang tidur dan stres karena kejaran waktu.
Hal ini tak hanya berdampak pada kondisi fisik, tetapi juga mental. Konsentrasi mudah buyar, emosi jadi tidak stabil, dan risiko kecelakaan pun meningkat.Â
Sayangnya, tekanan untuk segera masuk kerja sering membuat keputusan yang seharusnya rasional seperti berhenti sejenak untuk tidur atau makan malah dianggap membuang waktu.
Tak sedikit pula yang memaksakan diri menyetir sendiri berjam-jam tanpa pengganti, atau menumpang bus malam dengan kondisi tubuh yang sudah sangat kelelahan.Â
Solusi Masih Bersifat Sementara
Pemerintah memang sudah melakukan sejumlah langkah antisipasi, seperti rekayasa lalu lintas, pembatasan kendaraan berat, hingga penambahan jadwal transportasi umum.Â