Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Uang Lebaran dan Pola Konsumtif: Haruskah Orang Tua Khawatir?

21 Maret 2025   13:58 Diperbarui: 21 Maret 2025   13:55 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi amplop uang lebaran anak-anak (sumber gambar: Getty Images/simon2579 via haibunda.com)

Lebaran selalu menjadi momen yang dinantikan, terutama oleh anak-anak. Suasana penuh kegembiraan terasa sejak pagi hari mengenakan baju baru, bersalaman dengan keluarga, menikmati hidangan khas, hingga berkunjung ke rumah saudara. 

Namun, di antara semua tradisi yang menyertai Idulfitri, ada satu hal yang paling dinanti oleh anak-anak: uang Lebaran. Amplop kecil berisi uang yang diberikan oleh orang tua, kakek-nenek, atau kerabat menjadi simbol kebahagiaan tersendiri. 

Dengan wajah sumringah, anak-anak menerima dan menghitung uang mereka, membayangkan apa yang bisa mereka beli. Namun, di balik keseruan ini, muncul sebuah pertanyaan penting: apakah uang Lebaran hanya sekadar tradisi yang menyenangkan, atau justru membentuk pola konsumtif yang perlu diwaspadai oleh orang tua?

Di era modern, di mana budaya konsumtif semakin mengakar, penting bagi orang tua untuk memahami bagaimana kebiasaan ini dapat memengaruhi pola pikir anak terhadap uang. 

Tanpa arahan yang tepat, uang Lebaran bisa menjadi pemicu perilaku boros, sementara dengan pendekatan yang bijak, tradisi ini justru dapat menjadi kesempatan emas untuk mengajarkan nilai-nilai keuangan yang lebih baik.

Lalu, sejauh mana orang tua perlu khawatir? Dan bagaimana cara mengarahkan anak agar tetap bisa menikmati uang Lebaran tanpa terjebak dalam pola konsumtif?

Uang Lebaran: Tradisi yang Menyenangkan

Memberi uang Lebaran kepada anak-anak bukan sekadar kebiasaan, tetapi sudah menjadi bagian dari budaya di banyak keluarga. Tradisi ini dianggap sebagai bentuk kasih sayang dan kebahagiaan yang diwariskan dari generasi ke generasi. 

Anak-anak menerima uang dalam amplop kecil dengan wajah penuh kegembiraan, sementara para pemberi merasa senang melihat antusiasme mereka. Di beberapa keluarga, jumlah uang yang diberikan bisa bervariasi, tergantung pada kedekatan hubungan atau kemampuan finansial. 

Ada yang memberi sekadar uang kecil sebagai simbol kebahagiaan, namun tak jarang pula yang memberikan jumlah cukup besar, bahkan hingga ratusan ribu rupiah. Bagi anak-anak, ini menjadi momen istimewa di mana mereka bisa merasa lebih "mandiri" karena memiliki uang sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun