Menanam tanaman di rumah juga memberi kesempatan untuk terhubung dengan proses alam, menghargai siklus hidup tanaman, dan belajar lebih banyak tentang bagaimana pangan diproduksi.
Jenis Tanaman yang Cocok untuk Urban Farming
Tidak semua tanaman cocok untuk dibudidayakan di area perkotaan. Beberapa faktor seperti keterbatasan lahan, polusi udara, serta kualitas tanah menjadi pertimbangan penting dalam memilih jenis tanaman yang tepat.Â
Oleh karena itu, penting untuk memilih tanaman yang dapat tumbuh dengan baik meskipun dalam kondisi lingkungan yang terbatas atau kurang ideal. Beberapa tanaman memiliki ketahanan terhadap polusi dan perubahan cuaca yang lebih baik, sementara yang lain mungkin lebih rentan terhadap stres lingkungan.
Tanaman yang membutuhkan banyak ruang dan sinar matahari langsung mungkin tidak cocok untuk pekarangan kecil atau area yang tertutup oleh bangunan tinggi.Â
Sebaliknya, ada beberapa jenis tanaman yang lebih adaptif dan dapat tumbuh dengan baik di ruang terbatas, seperti sayuran daun, tanaman herbal, atau tanaman yang dapat ditanam secara vertikal.
Selain itu, memilih tanaman yang tahan terhadap kondisi perkotaan, seperti pencemaran udara dan suhu yang lebih tinggi, juga sangat penting. Beberapa tanaman, seperti tomat cherry, cabai, selada, atau kangkung, cukup tangguh dan dapat tumbuh dengan baik di lahan sempit atau di pot, bahkan di sekitar area yang memiliki polusi tinggi.Â
Tanaman semacam ini juga tidak membutuhkan perawatan yang rumit, menjadikannya pilihan yang ideal untuk pemula yang baru memulai urban farming.
Teknik Urban Farming yang Bisa Dicoba
Ada beberapa metode urban farming yang bisa diterapkan, tergantung pada luas lahan yang tersedia, kondisi lingkungan, dan jenis tanaman yang ingin dibudidayakan.Â
Metode-metode ini memungkinkan masyarakat untuk tetap bisa bercocok tanam meskipun tinggal di daerah perkotaan yang padat dan terbatas ruang.Â