Mohon tunggu...
Muhammad Budi
Muhammad Budi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Raden Mas Said

Saya merupakan Mahasiswa UIN Raden Mas Said

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keterbatasan Manusia sebagai Ciptaan Allah

28 Oktober 2023   16:45 Diperbarui: 28 Oktober 2023   16:47 956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: www.pantsupeasy.com

Setiap manusia pasti mempunyai keterbatasan, baik secara fisik maupun nonfisik. Manusia diciptakan oleh Allah Swt. sebagai makhluk yang sempurna dibandingkan makhluk yang lainnya, karena manusia terlahir mempunyai akal, pikiran, dan hati. Berbeda dengan hewan yang diciptakan oleh Allah Swt. hanya mempunyai otak dan hati, namun tidak memiliki akal dan pikiran. Sehingga manusia adalah makhluk yang dapat berpikir secara rasional dan memiliki perasaan. Sebagaimana Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur'an surah At-Tin ayat 4:

"Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." (Q.S. At-Tin:4)

Namun, tidak ada manusia yang paling sempurna di muka bumi ini selain Nabi Muhammad saw. karena beliau adalah manusia yang paling dicintai oleh Allah Swt. Manusia memiliki kemampuan yang terbatas, karena setiap manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Contoh dalam kehidupan ini banyak orang yang memiliki keterbatasan fisik namun dianugerahi oleh Allah Swt. menjadi Hafidzul Qur'an. Muhammad Naja Hudia Afiffurrohman atau yang lebih akrab dipanggil Naja adalah seorang hafidzul qur'an yang pernah tampil dalam Ajang Hafidz Indonesia 2019. Dia diuji oleh Allah dengan kelumpuhan otak, namun betapa luar biasanya Naja ini sampai bisa mengkhatamkan Al-Qur'an 30 juz. 

Bukan berarti manusia yang mempunyai keterbatasan fisik itu tidak bisa berbuat apa-apa, namun dengan keterbatasan itulah terkadang manusia bisa menunjukan kebaikan yang diberikan oleh Allah dengan hal-hal yang luar biasa. Masih banyak contoh-contoh orang yang memiliki keterbatasan fisik di dunia ini namun juga menonjolkan bakat mereka dalam Ajang Perlombaan atau tempat dimana mereka bisa membuktikan bahwa keterbatasan juga bisa menjadi kekuatan. Orang yang sempurna dan bersih akalnya, akan sampai pada hikmah yang berada dibalik proses mengingat dan berpikir, yaitu mengetahui, memahami, dan menghayati bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini menunjukkan adanya Sang Pencipta, Allah Swt.(Amin, 2018)

Adapun yang meliputi keterbatasan nonfisik yaitu; keterbatasan ilmu, keterbatasan kekuatan, keterbatasan waktu, dan keterbatasan pengendalian.

Pertama keterbatasan ilmu, manusia memiliki keterbatasan terhadap akal dalam memahami dan mengetahui, karena hanya Allah yang memiliki pengetahuan yang mutlak, sedangkan akal manusia memiliki batasan dalam pengetahuan. Kata Ustadz Felix "Akal itu adalah bukti bahwa manusia itu terbatas, karena Tuhan tidak perlu akal, yang perlu akal itu yang terbatas dan akal ini hanya diberi potensi dengan 3% untuk memahami eksistensi, setelah memahami eksistensi maka apapun yang diminta Tuhan kita tidak punya pilihan. Itulah namanya muslim (berserah, patuh), kenapa kita tidak punya pilihan? Karena manusia tahu bahwa memahami itu tidak akan bisa karena kita hanya punya 3%, tetapi untuk menyadari eksistensinya sangat bisa dan itu sudah lebih dari cukup." 

Kedua keterbatasan kekuatan, manusia adalah makhluk yang lemah dan rentan. Mereka tidak memiliki kekuatan yang sebanding dengan Allah Swt. Dalam surah An-Nisa' ayat 28 yang berbunyi:

"Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan (bersifat) lemah." (Q.S. An-Nisa':28)

Manusia itu selalu bergantung pada Allah dalam segala aspek kehidupan mereka, karena bagaimanapun manusia itu tidak akan bisa berbuat apa-apa jika tidak ada campur tangan Allah. Manusia akan selalu membutuhkan pertolongan Allah dalam keadaan apapun, sebagaimana dalam Al-Qur'an berbunyi:

"Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap." (Q.S. Al-Insyirah:8)

Berdasarkan keterbatasan kekuatan yang dimiliki manusia, tidaklah mungkin Allah menguji hamba-Nya melampaui batas kemampuannya. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi:

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (Q.S. Al-Baqarah:286)

Ketiga keterbatasan waktu, manusia pasti memiliki waktu yang terbatas dalam hidupnya. Mereka akan menghadapi kematian dan harus bertanggung jawab atas perbuatan mereka ketika di dunia. Maka dari itu manusia selalu dituntun melakukan kebaikan dan menghindari kemungkaran, orang Islam sering menyebutnya dengan amar ma'ruf nahi munkar. Dalam setiap perbuatan manusia pasti akan ada balasannya walaupun perbuatan itu sekecil biji zarrah, kita sebagai umat Muslim juga harus saling mengingatkan dalam kebaikan. Sebagaimana dalam Al-Qur'an surah Al-Ankabut yang berbunyi:

"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan.(57) Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, sungguh, mereka akan Kami tempatkan pada tempat-tempat yang tinggi (di dalam surga), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik balasan bagi orang yang berbuat kebajikan,(58) (yaitu) orang-orang yang bersabar dan bertawakal kepada Tuhannya.(59)" (Q.S. Al- Ankabut:57-59)

Keempat keterbatasan pengendalian, manusia tidak dapat mengendalikan segala sesuatu dan harus tunduk kepada kehendak Allah dan menerima takdir-Nya. Keterbatasan ini mengingatkan manusia untuk selalu bertawakal kepada Allah, yaitu bergantung sepenuhnya kepada Allah, mengakui keterbatasan mereka, dan berupaya hidup sesuai yang diajarkan oleh agama dan senantiasa melaksanakan tugas moral dan spiritual mereka.

Kesimpulannya, manusia memang memiliki keterbatasan baik secara fisik maupun nonfisik. Namun dengan keterbatasan kita juga harus senantiasa berusaha dan berserah diri kepada Allah, karena Allah-lah yang lebih tahu tentang keterbatasan yang kita memiliki. Apabila kita memiliki keterbatasan fisik, maka jadikanlah keterbatasan itu menjadi kekuatan yang kita miliki dan jangan jadikan keterbatasan itu untuk alasan kita tidak bisa menggapai sesuatu yang kita inginkan. Namun berbeda halnya dengan keterbatasan nonfisik kita harus menyerahkan semuanya kepada Allah, karena Allah adalah Yang Maha Berkehendak. Kita sebagai manusia tidak bisa berbuat lebih jika bukan karena kehendak Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun