Mohon tunggu...
Abdillah Awang
Abdillah Awang Mohon Tunggu... Politisi - Pejuang hidup

Pria yang hampir menyerah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Air Mata Langit

8 Maret 2024   10:20 Diperbarui: 8 Maret 2024   10:30 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Karena hidup katanya bukan sekedar menang dan kalah,

Aku putuskan untuk melangkah meski hati terasa lelah.

Pikiran berputar selaras dengan roda motorku.

Di pertengahan jalan hujan mengguyur badanku dengan tergesa-gesa.

Demi perempuan yang sulit untuk kalah, aku putuskan untuk terus melaju dan menganggap air dari langit ini adalah berkah.

Sesampainya di tujuan seluruh badanku basah akibat hujan yang turun bak anak panah.

Berharap mendapati senyum merekah, tapi apa daya aku yang juga seperti hilang tak tau arah.

Terimakasih hujan berkat engkau air mata ini bisa tersamarkan.


Solo, 27 Desember 2021 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun