Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Fate seemed to be toying us with jokes that were really not funny.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sudahkah Anda Merasa Puas terhadap Apa Adanya Diri Anda?

3 September 2021   19:42 Diperbarui: 7 September 2021   03:00 3794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tidak selamanya kita mesti bangga terhadap apa adanya diri kita | Ilustrasi oleh Michael Gaida via Pixabay

Bersandar pada keyakinan tadi, saya butuh rasionalisasi (seperti Socrates) untuk bisa menerima diri saya sepenuhnya.

Jadi ketika saudara perempuan saya (kembali) menyindir, saya menjawab, "Ah, baguslah! Sekarang aku bisa mudah mengetahui siapa saja orang yang mencintai dan menerimaku dengan tulus, dan mana yang hanya menyayangiku dengan syarat."

Satu poin mutlak, saya merasa puas dengan diri sendiri yang apa adanya.

Inti dari apa yang ingin saya katakan adalah, "Tidak peduli bagaimanapun fakta absolut yang menimpa Anda, yang terpenting adalah bagaimana Anda memanfaatkannya dan bereaksi terhadapnya."

Jika suatu waktu saya terjerembap ke dalam "palung kehidupan", alih-alih mengeluhkannya, saya akan berenang di antara kegelapan itu dan berusaha untuk mencari kilauan-kilauan dari mutiara yang selalu terkandung di dasar samudra.

Dan itulah yang dilakukan Socrates maupun Diogenes serta orang-orang serupa. 

Stephen Hawking mengalami kelumpuhan pada tubuhnya secara perlahan selama puluhan tahun, tetapi kenyataannya, dia merupakan salah seorang saintis terkemuka di dunia.

Lionel Messi juga terlempar ke dalam fakta absolut berupa kelainan hormon pertumbuhan yang menyebabkan pertumbuhan badannya terhambat. Tetapi apakah itu menghentikannya untuk meraih mimpi di dunia sepak bola?

Fakta absolut memang seperti "suatu kebetulan" yang terjadi pada masing-masing individu. 

Bagaimanapun juga, kita hanya sebagai "penerima" fakta tersebut dan sama sekali tidak bisa ikut campur terhadapnya.

Tetapi yang terpenting adalah, kita bisa memanfaatkannya, mengolahnya, dan bereaksi terhadapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun