Aku mendatangi si kaya,Â
Ternyata masih menata dapurnya tanpa menu
Sedangkan kamarnya berserakan berlian, semesta kemilau bertahta biru
Berat rasanya ditinggal kelana
Rupa mata terpesona swastamitaÂ
Namun malam mendekap senja yang mendungÂ
Kemudian rintik-rintik mulai runtuhÂ
Diiringi lantunan dersik memecah malamÂ
Tak terasa beduk sahur menggemaÂ
Kunikmati saja dengan gempitaÂ
Baru saja ku lap kulacinoÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!