Aku duduk di sofa dan memandangi foto suamiku yang terpajang di dinding. Aku teringat akan semua kenangan indah yang pernah kami lalui bersama.
Tiba-tiba, aku merasakan ada yang menyentuh bahuku. Aku menoleh dan terkejut melihat anak perempuanku berdiri di belakangku.
"Mama, kenapa Mama tidak tidur?" tanyanya.
"Mama tidak bisa tidur," jawabku sambil tersenyum.
Anak perempuanku duduk di sampingku dan memelukku erat.
"Mama, Mama tidak perlu sedih," katanya. "Papa pasti bahagia di surga. Dia selalu mencintai Mama dan Papa selalu bangga dengan Mama."
Kata-kata anak perempuanku membuatku terharu. Aku pun menangis dan memeluknya erat.
"Terima kasih, anakku," kataku. "Mama sangat menyayangimu."
Anak perempuanku tersenyum dan berkata, "Mama, Mama adalah ibu yang terbaik. Mama tidak perlu menjadi sempurna. Mama hanya perlu menjadi Mama."
Kata-kata anak perempuanku membuatku tersadar. Aku tidak perlu menjadi sempurna untuk menjadi ibu yang baik bagi anak-anakku.
Aku hanya perlu menjadi diri sendiri dan memberikan cinta terbaikku kepada mereka.