Mohon tunggu...
Muflih Fadil Mahdi
Muflih Fadil Mahdi Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi | Aktor Pemula

Ekstrovert yang suka main gitar, menantang diri lewat naik gunung, jatuh cinta pada dunia akting, dan suka bahas film atau isu panas. Hidup bagi saya adalah panggung, dan setiap cerita layak dibagikan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sampai Akhirnya, Kita Menjadi Cerita yang Diam-Diam Disesali

12 Oktober 2025   23:07 Diperbarui: 12 Oktober 2025   23:07 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Enam remaja duduk melingkar di bangku taman, matahari sore menyinari mereka, tawa terdengar alami. (Ilustrasi: GeminiAI) 

Sore itu, circle mereka pecah. Bukan karena satu orang salah. Tapi karena terlalu banyak yang diam, terlalu banyak yang pura-pura kuat, dan terlalu sedikit yang benar-benar jujur.

Dan sejak hari itu, tawa mereka nggak pernah lagi terdengar utuh, grup yang biasanya ramai itu seketika sunyi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun