"Iya.. Sultan mengatakan bahwa kamu amat suka villa ini, katanya waktu acara kantor kalian pernah menginap di sini, dan dulu kamu sampai nggak mau pulang karena kerasan, " olok  Sitha.
"Isshhh apaan, nggak lah, waktu itu aku kan cuma menggoda Bang Sultan," elak Lintang. Ia memang pernah mengutarakan rasa kagum pada interior bergaya retro dan pemandangan villa mewah ini. Tapi sama sekali tak pernah menyangka laki-laki itu akan  membeli kan villa semewah ini  untuknya. Lintang merasa bersalah.
" Oh ya.. Awalnya aku sempat berpikir kalau kalian itu main-main, nggak serius. Malah aku sempat punya pikiran buruk sama kamu, Tha." ujar Lintang mengakui
"Eitt, pikiran buruk apa hayoo... Ngaku!" Sitha cemberut lucu
"Aku pikir kalian akan menjodohkan aku dengan Rudi."
"Ha ha ha... Rudi sebenarnya juga bagian dari skenario buat ngetes cinta kamu. Ternyata kamu nggak mudah tergoyahkan oleh cinta picisan Rudi."
"Maksudmu..?" Lintang menatap Sitha gusar
"Ya.. Rudi cuma pura-pura aja, buat ngetes bagaimana keteguhan hati kamu mempertahankan cintamu."
"Jadi itu semua rencana kalian..? Ihh jahat ya ternyata kalian semua." sungut Lintang, disambut tawa gelak Sitha dan Gischa.
"Tapi ngomong-ngomong, bagaimana kok bisa Rudi ikut dalam skenario kalian?" Lintang masih penasaran.
"Rudi itu sebenarnya sudah menikah dengan sepupu Sultan, dan sejak bisnis kontraktornya bangkrut, Rudi bekerja pada Sultan, ia diberi kepercayaan untuk mengurus sekaligus merenovasi villa ini."