Hah? Apa maksud Pak Narto? Bahkan aku belum pernah ke rumah Aryo!
Ada rasa tak percaya dalam diriku. Namun, hatiku telah dididihkan mentari yang masih belia pagi ini. Marah, kecewa. Aku sudah muak dengan obrolan mereka. Tepak di pelukan kutaruh di meja tamu, aku bergegas ke kamar, berniat untuk menenangkan diri. Pikiranku telanjur penuh dengan obrolan lelaki berambut seputih bulu wedhus gibas itu.
Bapak memanggilku. Aku sudah mulai mengerti dan akan ke mana pembicaraan Bapak nanti. Aku yakin, sepenuhnya, itu bukan tentang mitos yang ada.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI