Mohon tunggu...
M Nur Muafi
M Nur Muafi Mohon Tunggu... Penulis - Pokemon kecil

Kisah perjalanan panjang menjadi manusia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepenggal Bab II | Puisi

18 April 2020   07:10 Diperbarui: 18 April 2020   07:46 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

" bagaimana mengeja rasa "

Kekhawatiran memang tak tau diri
mengetuk keras dinding kamarku
Mendekap erat dalam detak-detak jantung

Pagi Ini langit menangis,  
sedang asap kenangan telah terpaksa menguap ke langit-langit... 

Cendela-cendela mungkin akan tertawa,
kertas yang ku bakar ternyata telah basah menjadi lapisan hitam yang berlapis separuh kekhawatiran,
Sedang pagi ini mentari begitu asing bagi bumi

Hari yang perih,
Mata yang terbuka tak benar-benar memahami jeda yang tiba-tiba
Getaran berirama dalam luka dan cerita, yang seringkali aku tenangkan...
Seperti mentari dari timur yang memaksa hadir walau akan terlambat...
kemungkinan juga akan datang takdir orang lain yang menyemai takdir kita.
setelah tuhan mengutus kitab suci untuk mempertemukan kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun