hendak kutulis apa tentang lelaki tua biang sirikku ini; puisi-puisinya adalah bajingan tengik yang membuat diriku mengumpat terpesona
lelaki tua berbaret sherlock holmes itu adalah peramu dua puluh enam abjad yang terserak; menjadikannya baris dan bait kata dan kalimat sarat makna berima puitik
entah kenapa lelaki tua dari lebakwana yang udik itu dengan mudahnya menata abjad menjadi puisi yang membuai rasa; sedangkan aku menulis kata pun selalu typo
bangsat memang si tua penyihir romantis ini; semua perempuan melupakanku bila membaca puisi-pusinyaÂ
jadi menurutmu tidakkah sangat pantas bila aku memaki-makinya [eFTe]
Rangkasbitung, 04.09.2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI