Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Di Kajen Bondol Haji Melemparkanku ke Masa Kecil di Toba

18 Juli 2023   11:49 Diperbarui: 18 Juli 2023   22:58 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah panorama pagi di sudut selatan Kajen, Pekalongan (Dokpri)

"Buat!" ("Ambil!) Aku yang menjadi pengamat dari kejauhan berteriak memberitahu. Temanku segera keluar dari gubuk persembunyian lalu memetiki bondol yang terpulut.

Marpikket lain lagi. Cara itu menggunakan sangkar pimping dengan tiga bilik. Bilik tengah tempat bondol haji pemikat, masih hidup. Lalu dua bilik di ujungnya adalah bilik pemikat.  Punya pintu angkat yang ditahan menggunakan benang yang ditancapkan pakai lidi pada batang injakan di dalam bilik. 

Bilik pemikat itu diisi juga dengan umpan berapa malai padi yang berbulir hijau, matang susu. Itu makanan kesukaan bondol haji.

Bunyi bondol pengumpan akan memikat bondol liar datang mendekat. Melihat ada bulir padi hijau segar di dalam bilik pemikat, bondol akan masuk dan hinggap pada batang injakan. Klak. Benang penahan lepas, pintu turun cepat, dan bondol haji terperangkap.

Marjaring dan marsongam mempersyaratkan penemuan sarang bondol haji. Lazimnya mereka bersarang di gerumbulan ilalang atau gelagah. 

Sarang itu bisa ditemukan melalui pengamatan. Jika ada bondol keluar-masuk ke gerumbulan semak tertentu, pasti ada sarangnya di situ.

Jaring terbuat dari akar rumput padang (Sporobolus junceus). Jaring dipasang persis di mulut atau lubang masuk sarang. Warnanya putih sehingga tersamarkan oleh warna rumput kering bahan sarang. 

Saat bondol haji masuk ke dalam sarangnya, tanpa sadar dia sudah terjerat pada lehernya. Saat aku sebagai penjaring datang ke situ, bondol akan keluar untuk kabur dari sarangnya. Tapi sia-sia. Lehernya sudah terjerat. Dia hanya bisa tergantung menggelepar di mulut sarangnya.

Marsongam memerlukan keahlian tingkat ninja. Aku harus bisa mendekati mulut sarang bondol tanpa terdengar. Paling baik saat angin bertiup kencang, menimbulkan suara berisik dari alang-alang yang bergoyang dan bergesekan.

Saat sudah dekat sekali dengan sarang, secepat kilat telapak tangan ditutupkan pada mulut sarang. Bondol yang hendak terbang kabur tergenggam di tangan. Ketangkap!

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun