"Hadir, Gurunami!"
"Kelak, kau mau jadi apa?"
"Menjadi seorang guru, Gurunami!"
Guru Harbangan menanyakan kembali cita-cita murid, seperti Guru Marihot dulu menanyakannya sewaktu di kelas tiga.
Tak ada yang berubah, tampaknya. Â Alogo masih tetap bercita-cita jadi pilot, Tiur jadi bidan, dan Berta masih kukuh mau jadi dokter.
"Jonder?"
"Jonder bercita-cita jadi suami Berta, Gurunami!" Serentak murid-murid menjawab sambil tertawa riuh. Â Mereka mengulang ujaran Jonder dulu waktu kelas tiga dulu.
"Bah, bandit kallah kau, Jonder? Â Benar begitu?" Â Guru Harbangan mengatai Jonder bandit, genit pada lawan jenis.
"Tidak, Gurunami. Â Aku mau jadi tentara saja, Gurunami."
"Bagus itu.  Mana tahu kelak kau jadi jenderal, bukan?  Jenderal Jonder! Bah, jingar kali!"  Nama Jenderal Jonder memang terdengar  jingar, sangar.
"Poltak!"