Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Mau Jadi Tomat

17 Juli 2021   21:31 Diperbarui: 18 Juli 2021   07:57 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan mau jadi tomat, bila suatu saat kepadamu diharuskan,  hendak menjadi apa jika pilihannya semata tumbuhan.

Aku bilang, jangan mau jadi tomat, sebab identitasmu nanti takjelas.  Apakah kau termasuk sayur atau buah? Apakah rasamu terbilang manis atau masam? Apakah kau merambat atau tegak?

Jika kau jadi tomat, maka masa panen bisa jadi peristiwa mengerikan bagimu. Saat harga bagus, para petani akan saling serang menggunakan ribuan peluru buah tomat. Katanya itu festival. Ketika harga jelek, para petani akan membuang dan menginjak-injak buah tomat di jalanan. Katanya itu protes.

Jangan mau jadi tomat, tapi jadilah durian. Sebab saat festival durian, para petani tidak akan saling serang menggunakan peluru buah durian. Saat protes, para petani tidak akan membuang dan menginjak-injak buah durian di jalanan.

Kataku, jangan mau jadi tomat, sebab sebaik-baiknya nasibmu, tak akan lebih baik dari sekadar jadi saus merah darah yang ditumpahkan di atas semangkok mie ayam pedas. 

Jangan mau jadi tomat sebab, sungguh, kau tidak akan kuat. Sudi dengarlah nasihatku ini. Tertanda, aku, "Tomat". (eFTe)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun