Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #043] Menunggang Harimau Memeluk Beruang

22 Maret 2021   09:08 Diperbarui: 22 Maret 2021   13:57 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase foto oleh FT

Poltak mengambil nafas. Guru Gayus tersenyum. Anak-anak lain menyimak dengan ekspresi takjub. Polmer apa lagi, terpana melotot, mengingatkan Poltak pada sesuatu.

"Ada lagi, Gurunami. Mawas. Besar, muka lebar. Macam Polmer ..."  Sebuah tinju keras di lengan kanan Poltak memutus cerita. Polmer siap dengan tinju kedua. Sepasang ingusnya mulai mengintip di dari lubang hidung.

"Gaya gulatnya, Polmer. Gaya gulatmu macam gaya gulat mawas. Hebat kau." Polmer surut dengan senyum mengembang.  Sepasang ingusnya menghilang tersedot ke dalam rongga hidung.

"Apakah harimau itu mengaum, Poltak?" Berta bertanya penuh minat.

"Waktu aku di depan kandangnya, dia membisu. Setelah aku pergi, barulah dia mengaum."

Berta takjub. Dia pikir Poltak pasti punya ilmu limun, melinglungkan binatang buas dan orang jahat.

"Jadi, kau tak betul menunggang harimau dan memeluk beruang, kan, Poltak?" Jonder menyidik, tak percaya.

"Oh, itu betul."

"Hah?" Mulut murid-murid kelas dua ternganga. Tak percaya.

"Ceritakan, Poltak." Guru Gayus menyemangati. Masih tetap tersenyum.

"Betul, Gurunami. Aku tak bohonglah. Di kebun binatang itu ada museum. Di dalamnya ada macam-macam. Ada rangka binatang. Ada juga binatang awetan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun