Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Panji Tengkorak Tonggak Film Silat Modern Indonesia, Harimau Tjampa Pelopornya

26 Maret 2024   21:36 Diperbarui: 26 Maret 2024   22:51 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://web.facebook.com/HansJaladaraKomik/posts/mengenang-kembali-saat-saat-alm-bp-deddy-sutomo-d

Panji Tengkorak adalah salah satu film pertama yang saya tonton  ketika masih kanak-kanak di Drive In sekira 1970-an bersama orangtua.  Pada waktu itu yang terbesit di kepala adalah jagoan perempuan yang setelah dewasa saya baru tahu bernama Dewi Bunga dan diperankan oleh aktris Taiwan Shan Kuang Ling Fung.

Yang lain terbesit ialah seorang pendekar bertopeng yang kemudian disebut pandji Tengkorak yang berpakaian tambalan.  Pesona lainnya  adalah  nuansa seni budaya Bali yang kental, seperti Ngaben, Tari Kecak, dan berapa tarian lain.

Adegan perkelahian yang saya ingat ialah duel antara Dewi Bunga dengan salah seorang pendekar hitam di antara batu-batu pura yang disusun berbaris tak kalah dengan film Kungfu China masa itu. Saya beruntung bisa menyaksikan ulang film ini di Youtube walau kualitas tidak terlalu baik.

Adegan pertarungan di antara pohon-pohon kelapa memberikan nuansa ke-Indonesiaan.  Ketika Dewi Bunga disergap sekelompok penjahat dan ditolong oleh seorang pemuda bernama Panji (Deddy Sutomo), yang tak lain tokoh di balik Panji Tengkorak.

Belakangan saya baru tahu bahwa film ini adalah salah satu film kolaborasi antara rumah produksi Indonesia dengan Hongkong.  Cerita diangkat dari komik cerita silat fantasi karya Hans Jaladara yang terbit pada 1968.

Film ini dibuka dengan penyerangan yang dilakukan sosok bertopeng tengkorak terhadap sebuah perguruan untuk mengambil pedang mustika perguruan itu. Sang Guru terbunuh, Dewi Bunga pun bertekad mencari Panji Tengkorak untuk membalas dendam.

Dalam pengembaraannya Dewi Bunga bertemu dengan Mariani (Lenny Marlina), yang mencari adiknya yang diculik kelompok Kebobeok (Maruli Sitompul). Dari pertemuan itu Dewi Bunga mendapatkan informasi lain bahwa Panji Tengkorak adalah pendekar Budiman yang melindungi desa Mariani dari gerombolan Kebobeok.

Gerombolan Kebobeok ini jugalah yang berada di belakang pembunuhan Guru Dewi Bunga.  Lalu Panji Tengkorak asli dan Dewi Bunga bersama-sama  menghadapi gerombolan itu. Plot biasa dalam cerita silat.

Pada waktu kanak-kanak saya terpukau pada film ini dan melihat betapa luar biasanya film silat Indonesia plus kekayaan seni tari Bali.  Tetapi pada masa sekarang saya melihat budaya Bali seperti tempelan dan menjual eksotisme, tidak ada hubungan yang terlalu signifikan dengan cerita.

Kecuali, dalam suatu adegan "pemakaman" Guru Dewi Bunga melalui upacara Ngaben, berarti gurunya orang Bali.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun