Saya membatin, untung saja baling-baling tidak patah.
Setelah akar yang membebat baling-baling dibersihkan, mesin pun dihidupkan.
Nyala mesin membuat hati ini lega..
Perahu bergerak perlahan disela-sela eceng gondok, sambil mencari jalan yang bisa dilewati tanpa harus menggunakan tenaga mesin maksimal.
Tumbuhan ini tidak selalu terkonsentrasi pada satu titik, secara alami menyebar, jadi ada yang mengambang tipis, tidak terikat pada tumbuhan yang lain, maka lebih mudah melewatinya.
Sedangkan pipa As baling-baling ketinting, ditekan kedalam air lebih dalam lagi, agar aman dari bebatan akar-akaran.
Walupun jalan perahu timik-timik, akhirnya kami menemukan area danau yang bebas dari tumbuhan parasit ini.
Perahu dipacu, waktu sudah menjelang tengah hari, ba'da Zuhur kami sampai di Tanjung Isuy dengan selamat.
Bersambung..
Penulis, Mohammad Topani S
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI