Mohon tunggu...
mz.bilad
mz.bilad Mohon Tunggu... pembaca yang haus kosa kata

Dunia sastra adalah taman bermainku. Aku suka menjelajahi karya-karya klasik dan kontemporer, menganalisis gaya penulisan, dan menemukan makna tersembunyi di balik kata-kata. Aku juga tertarik pada filsafat, psikologi, dan isu-isu sosial yang relevan dengan kehidupan kita. Aku suka bermain dengan kata-kata, menciptakan metafora yang hidup, dan membangun kalimat yang mengalir seperti sungai. Aku percaya bahwa menulis adalah seni, dan setiap kata adalah sapuan kuas di kanvas imajinasi. Aku ingin berbagi kecintaanku pada menulis dengan dunia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Semakin Kamu Memahami Hidup Semakin Kamu Diam

29 Maret 2025   02:46 Diperbarui: 29 Maret 2025   02:46 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dikeheningan malam (sumber: Shot Me)

Di tengah hiruk pikuk dunia yang teriak,
terdengar bisikan angin yang merayu sunyi,
seperti ombak yang menari tanpa suara,
atau awan yang mengembun tanpa kata.

Kehidupan adalah ladang luas yang tak terjamah,
tempat setiap langkahmu menggoreskan jejak tak terlihat,
seperti hujan yang jatuh, memeluk bumi dalam diam,
memahami tiap gurat tanah tanpa perlu bicara.

Semakin kamu mengenal warna waktu,
semakin kamu mengerti bahwa warna itu tak pernah bertahan,
ia datang dan pergi, seperti bayangan bulan,
yang tak pernah meminta penjelasan tentang fajar.

Kebijaksanaan tumbuh dalam hening,
seperti akar yang menghisap air dalam kedalaman bumi,
mencari kehidupan di balik bebatuan tak terjangkau,
mengerti bahwa segala yang tumbuh tak selalu terlihat.

Hidup, seperti lagu yang tak pernah selesai,
semakin didengar, semakin kita merasakan kekosongan di dalamnya,
bukan untuk ditanggapi, tapi untuk diterima,
sehingga kita belajar, semakin diam, semakin memahami.

29 Ramadhan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun