Bagian belakang korset dirancang untuk menopang tulang punggung yang dibuat dengan bahan yang agak kaku. Rancangan korset itu setidaknya dapat mengurangi pergerakan tulang punggung saat ayah melakukan gerakan-gerakan tertentu.
Dalam pertemuan awal, dokter ortopedi menargetkan enam bulan perawatan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam setiap pertemuan dokter terus memberikan motivasi dan harapan bahwa Ayah akan mendapatkan kenyamanannya kembali.
Dengan bantuan kursi roda saya tidak melewatkan satu haripun menemani Ayah untuk masuk ke ruangan dokter ortopedi dan berbaring belasan menit di ranjang fisioterapi. Rupanya motivasi dokter dan semangat untuk sembuh membuat Ayah mengalami perkembangan yang cukup baik.
Setidaknya hal rutin yang dilakukan Ayah selama perawatan adalah bertemu dokter, minum obat maupun suplemen, menggunakan korset saat tidur maupun terjaga, dan berdoa.
Memasuki bulan kedua, ketiga, dan seterusnya, Ayah merasakan perubahan sedikit demi sedikit. Rasa sakit pada bagian lutut dan paha mulai berkurang mengiringi proses perawatan.
Sebenarnya Ayah pernah berada pada titik hampir putus asa selama perawatan. Suatu hari Ayah berniat menghentikan pengobatan karena merasa tidak banyak perubahan. Namun dr. Luky terus meyakinkan Ayah sehingga membuat Ayah bersemangat kembali.
Saya tidak begitu ingat pada kunjungan ke berapa keajaiban seakan muncul. Entah sudah berapa butir suplemen tulang dan peredam rasa sakit yang dikonsumsi Ayah hingga mulai bisa mencapai halaman.
Saya juga tidak ingat persis sudah berapa kali Ayah berbaring di ranjang fisioterapi ketika Ayah mulai merasakan kondisi dimana dia dapat tidur dengan nyaman, ke kamar mandi tanpa beringsut, dan sesekali pergi ke masjid untuk shalat berjamaah.
Satu hal yang yang jelas, Ayah mulai merasakan sesuatu yang melampaui ekspektasi dokter. Hingga pada suatu kunjungan mata dokter terbelalak melihat Ayah datang tanpa kursi roda. Ada kepuasan di wajah dokter dan pasiennya.
Melihat kondisi Ayah, pertengahn Januari 2025 lalu dokter memberikan suntikan pamungkas di area punggung. Saya tidak paham jenis suntikan itu tetapi dokter menyebutkannya sebagai salah satu cara untuk mengatasi osteoporosis. Saya hanya menduga dalam hati, mungkin untuk menumbuhkan sel-sel tulang yang sudah rapuh.
Pemberian suntikan itupun agak berbeda. Ayah harus dibius seperti pasien yang akan menjalani operasi berat. Setelah operasi penyuntikan itu Ayah merasakan perubahan yang jauh lebih baik dengan sedikit sisa keluhan rasa nyeri.