Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penilaian Berbasis Digital, Merdeka Belajar dalam Kelebihan dan Kendala

16 Maret 2023   15:42 Diperbarui: 16 Maret 2023   15:59 971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses penilaian berjalan sesuai harapan walaupun terhambat jaringan internet yang tertatih-tatih dan kurangnya gawai yang tersedia.

Jika mengacu kepada pola asesmen kurikulum merdeka, PTS pada dasarnya hanya alternatif penilaian sumatif. Sekolah bisa saja tidak melakukan penilaian ritual ini jika telah melakukan penilaian secara teratur dan terukur pada satu atau lebih tujuan pembelajaran yang telah dipelajari siswa sesuai dengan capaian pembelajaran.

Namun demikian, pelaksanaan PTS tentu bukanlah sebuah dosa. Jika memang diperlukan, penilaian tengah semester tetap dapat dilaksanakan sebagai salah satu bentuk penilaian sumatif yang berfungsi untuk mengukur hasil belajar siswa tentang materi dan tujuan pembelajaran dalam skala yang lebih luas.

Sebagian sekolah saat ini telah memanfaatkan teknologi digital dalam proses pembelajaran, termasuk penilaian. Beberapa tahun sebelumnya sekolah melakukan penilaian manual atau berbasis kertas. Kini penilaian berbasis digital menjadi alternatif yang dianggap lebih kontekstual sesuai dengan perkembangan teknologi.

Merdeka Belajar

Sebagaimana dipahami bahwa penilaian dengan mengandalkan teknologi digital memerlukan peralatan pendukung berupa gawai (laptop, komputer, smartphone, atau chromebook). Di samping itu, komponen lain yang diperlukan yaitu jaringan internet.

Penggunaan gawai dalam proses penilaian bukan sesuatu baru dan bukan pula dipaksakan oleh sekolah. Ini telah menjadi kesepakatan kelas antara guru dan siswa. Guru sudah pernah menawarkan untuk melakukan penilaian tengah semester secara manual. Tetapi anak-anak lebih memilih penilaian daring seperti tahun-tahun sebelumnya. Sebagian siswa lebih tertarik dan bersemangat mengikuti penilaian ini dibandingkan secara manual.

dokpri
dokpri

Salah satu aplikasi yang cukup canggih pada smartphone type tertentu adalah software Speechify Text to Speech atau text-to-speech. Ternyata saya gaptek juga. Saya sendiri baru tahu software ini ketika salah seorang siswa sedang menempelkan handphone-nya di telinga. Siswa tersebut ternyata memanfaatkan software Speechify Text to Speech yang sudah tersedia pada androidnya. Dengan mengaktifkan Speechify Text to Speech, aplikasi pengubah teks menjadi suara itu, dia tidak perlu membaca soal-soal yang ada dalam google form. 

Apa yang dilakukan siswa tersebut merupakan fakta yang menunjukkan bahwa anak-anak memiliki kemandirian untuk belajar, salah satu esensi merdeka belajar dalam kurikulum merdeka. Dengan kemandirian seperti ini anak-anak telah menunjukkan kemauan untuk mencari dan menemukan sendiri hal-hal baru yang ada di lingkungannya, termasuk bagaimana menggunakan teknologi yang memberikan kemudahan bagi mereka untuk belajar.

Kelebihan

Penilaian berbasis digital dipercaya memiliki sejumlah kelebihan tinimbang menggunakan kertas. Efisiensi waktu dan biaya merupakan salah satu kelebihan teknologi digital. Proses penilaian bisa menjadi lebih cepat dan efisien karena tidak perlu lagi mengumpulkan dan mengevaluasi kertas-kertas atau lembar jawaban secara manual. Hal ini bisa menghemat waktu dan biaya dalam proses penilaian.

Akurasi penilaian lebih tinggi merupakan kelebihan lainnya. Dalam penilaian berbasis digital, kesalahan manusia dapat dianulir karena semua proses penilaian dilakukan oleh sistem digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun