Mohon tunggu...
Martha Yuliana
Martha Yuliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa Atma Jaya Yogyakarta program studi Akuntansi.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kendala dan Tantangan Budaya Organisasi

27 Maret 2024   01:22 Diperbarui: 27 Maret 2024   01:28 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masing-masing dari kita memiliki ciri-ciri dan karakteristik kepribadian yang unik yang mempengaruhi cara kita bertindak dan berinteraksi dengan orang lain. Ketika kita menggambarkan seseorang sebagai orang yang hangat, terbuka, santai, pemalu, atau agresif, kita menggambarkan ciri-ciri kepribadian. Sebuah organisasi juga memiliki kepribadian, yang kita sebut sebagai budaya. Dan budaya tersebut memengaruhi cara karyawan bertindak dan berinteraksi dengan orang lain.

Definisi Budaya Organisasi

Budaya organisasi digambarkan sebagai nilai-nilai, prinsip-prinsip, tradisi, dan cara-cara bersama dalam melakukan sesuatu yang memengaruhi cara anggota organisasi bertindak dan yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lain. Di sebagian besar organisasi, nilai-nilai dan praktik-praktik bersama ini telah berkembang dari waktu ke waktu dan menentukan, untuk sebagian besar, bagaimana "segala sesuatunya dilakukan di sini."

productivemuslim.com
productivemuslim.com

Definisi tentang budaya menyiratkan tiga hal, antara lain:

1. Budaya adalah sebuah persepsi. Budaya bukanlah sesuatu yang dapat disentuh atau dilihat secara fisik, namun karyawan mempersepsikannya berdasarkan apa yang mereka alami di dalam organisasi.

2. Budaya organisasi bersifat deskriptif. Budaya organisasi berkaitan dengan bagaimana anggota mempersepsikan budaya dan mendeskripsikannya, bukan dengan apakah mereka menyukainya atau tidak.

3. Meskipun individu mungkin memiliki latar belakang yang berbeda atau bekerja di tingkat organisasi yang berbeda, mereka cenderung menggambarkan budaya organisasi dengan cara yang sama. 

Penelitian menunjukkan enam dimensi yang tampaknya menangkap esensi dari budaya organisasi:

1. Kemampuan beradaptasi-Sejauh mana karyawan didorong untuk menjadi inovatif dan fleksibel serta berani mengambil risiko dan bereksperimen.
2. Perhatian terhadap detail-Tingkat di mana karyawan diharapkan untuk menunjukkan ketelitian, analisis, dan fokus pada detail.
3. Orientasi pada hasil-Tingkat sejauh mana manajemen menekankan pada hasil dan bukan pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapainya.
4. Orientasi pada orang - Sejauh mana keputusan manajemen mempertimbangkan dampak dari hasil pada orang-orang di dalam dan di luar organisasi.
5. Orientasi tim-Tingkat sejauh mana kolaborasi didorong dan aktivitas kerja diatur di sekitar tim, bukan individu.
6. Integritas-Tingkat sejauh mana orang menunjukkan kejujuran dan prinsip-prinsip etika yang tinggi dalam pekerjaan mereka.
Masing-masing dari keenam dimensi tersebut memiliki rentang dari rendah hingga tinggi, yang berarti tidak terlalu khas budaya (rendah) atau sangat khas budaya (tinggi).

Budaya yang Kuat

Budaya yang kuat-budaya yang memiliki nilai-nilai utama yang dipegang teguh dan dianut secara luas-memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap karyawan dibandingkan budaya yang lebih lemah. Semakin banyak karyawan menerima nilai-nilai utama organisasi dan semakin besar komitmen mereka terhadap nilai-nilai tersebut, maka semakin kuat pula budaya tersebut. Gambar di bawah menunjukkan perbedaan antara budaya yang kuat dan yang lemah.

Management, Global Edition, Exhibit 3-6
Management, Global Edition, Exhibit 3-6


Bagaimana Karyawan Mempelajari Budaya?

Karyawan "mempelajari" budaya organisasi dengan berbagai cara. Yang paling umum adalah, antara lain:

  • Cerita: Berisi narasi tentang peristiwa atau orang yang penting, termasuk hal-hal seperti pendiri organisasi, pelanggaran aturan, reaksi terhadap kesalahan di masa lalu, dan lain sebagainya.
  • Ritual: Rangkaian kegiatan berulang yang mengekspresikan dan memperkuat nilai-nilai utama dan tujuan organisasi.
  • Artefak dan Simbol Material: "Merasakan" jenis lingkungan kerja seperti apa yang ada di sana (tegang, santai, menyenangkan) Reaksi-reaksi ini menunjukkan kekuatan simbol atau artefak material dalam menciptakan kepribadian organisasi. Tata letak fasilitas organisasi, cara karyawan berpakaian, jenis mobil yang disediakan untuk eksekutif puncak, dan tunjangan yang ditawarkan adalah contoh simbol material.
  • Bahasa: Seiring berjalannya waktu, organisasi mengembangkan istilah-istilah unik untuk mendeskripsikan peralatan, lokasi, personil kunci, pemasok, pelanggan, proses, atau produk yang terkait dengan bisnisnya.

Bagaimana Budaya Mempengaruhi Manajer?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun