Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ironi Mahasiswa Berkedok Magang ke Jerman Merdeka Belajar Kampus Merdeka

24 Maret 2024   21:36 Diperbarui: 24 Maret 2024   21:43 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : dokumen Disway

Mahasiswa dan Perguruan Tinggi Indonesia tiba-tiba dihebohkan berita "Mahasiswa magang ke Jerman tahun lalu (2023) jadi korban perdagangan orang" berkedok "Merdeka Belajar Kampus Merdeka".

Ironis, program magang yang pada  esensinya berguna sebagai proses "learning by doing", praktek kerja, bukan belajar sebatas teori sebagaimana diharapkan dalam program kampus merdeka.

Tetapi program yang pada dasarnya bagus untuk meningkatkan skill mahasiswa ini dimanfaatkan oleh orang-orang berjiwa pragmatis untuk mencari keuntungan pribadi. 

Kasus yang menimpa Mahasiswa Indonesia magang di Jerman tahun lalu ditenggarai melibatkan oknum guru besar salah satu Universitas bekerjasama dengan agensi PT. CVGEN dan PT. SHB melibatkan 33 Universitas, dan sebanyak 1.047 orang mahasiswa magang bertitel program Ferien Job.

Pihak kepolisian sendiri menyebut program ini menyebabkan mahasiswa sebagai korban perdagangan orang.

Program magang ke Jerman ini muncul sebagai masalah setelah beberapa orang dari peserta magang mengadukan kekecewaan mereka ke Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jerman, berkaitan dengan perjanjian kerja dan besar uang yang mereka terima tidak sesuai dengan harapan dan perjanjian awal.

Menurut informasi beredar di media massa, peserta magang selain dipekerjakan tidak paralel dengan ilmu atau jurusan di kuliah, banyak diantara mereka merasa dieksploitasi, diberi pekerjaan kasar, disodorkan surat perjanjian kerja tanpa dipahami mahasiswa isi perjanjian, dan tidak ada transparansi jumlah uang imbalan bekerja yang diterima mahasiswa.

Bahkan banyak diantara mahasiswa peserta magang terjerat hutang karena uang yang mereka terima lebih kecil jumlahnya dibandingkan uang yang sudah dikeluarkan sebelumnya untuk biaya urusan administrasi dan transportasi.

Konon, dana yang dikeluarkan mahasiswa sebelum berangkat ditalangi terlebih dahulu oleh pihak tertentu. Nanti biaya itu dipotong dari honor yang diperoleh mahasiswa selama magang di Jerman.

Nyatanya, banyak mahasiswa nombok dan menanggung hutang dalam jumlah tertentu karena jumlah uang yang mereka peroleh selama magang tidak transparan, bahkan diduga jumlah yang disampaikan kepada mahasiswa bukan berdasarkan jumlah yang sebenarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun