Mohon tunggu...
Moch. Marsa Taufiqurrohman
Moch. Marsa Taufiqurrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hukum (yang nggak nulis tentang hukum)

Seorang anak yang lahir sebagai kado terindah untuk ulangtahun ke-23 Ibundanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Surat Kecewaku

10 Mei 2020   12:36 Diperbarui: 10 Mei 2020   12:30 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Surat Kecewaku

Ini adalah sebuah surat yang sejatinya ingin aku tujukan kepadamu. 

Tapi aku menyadari, jangankan membaca, mengendus baunya pun aku yakin kamu tak akan pernah sudi. 

Tapi tidak mengapa, setidaknya aku masih dapat berimajinasi, membayangkan aku sedang berbicara langsung kepadamu meski harus dalam mimpi. 

Kasih... 

Masih aku ingat bagaimana rasa bahagia itu menyelimuti raga dan hati, 

di saat kamu memutuskan untuk pulang kembali ke kota ini. 

Tapi entah mengapa menjadi tanda tanya besar yang tak sanggup aku jawab hingga kini, di balik kebahagiaan yang menyelimuti, bagaimana bisa ada sebilah pisau yang dapat menggores hati? 

Katamu... 

jika memilih satu itu tidak cukup, dan jika memilih dua itu terlalu berlebihan. 

Namun ketika semuanya telah aku beri, mengapa justru kamu kembalikan? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun