Di Setiap khutbah atau pun ceramah yang Hudaemi sampaikan dirinya selalu menyerang kebijakan politik kolonial belanda.
Beberapa orang orang penting di Tasikmalaya yang khutbah menyebarkan ajaran islam ikut turut serta menyerang kebijakan politik kolonial belanda dengan khutbah nya.
Disuatu hari saat Hudaemi sedang khutbah, ia dikejutkan dengan kedatangan kiai yang pro terhadap belanda, ia menyuruh Hudaemi untuk
Turun paksa dari mimbar.
"Saya tidak terima dengan apa yang anda ucapkan" Kiai itu marah terhadap Hudaemi.
"Saya hanya menyampaikan apa yang dirasakan oleh masyarakat" Ucap Huda dengan tegas
"Kebijakan kolonial belanda sangat merugikan kami, kami tidak mau diinjak-injak oleh mereka, harusnya anda juga ikut mendukung" Lanjut Hudaemi
"Saya percaya dengan kebijakan kolonial belanda, dan anda malah menyalahkan mereka" Kiai itu meyakinkan Hudaemi dan beberapa masyarakat yang melihat perdebatan mereka.
Perdebatan pun berakhir dengan terbelah nya masyarakat yang ikut dengan kubu kiai yang pro dan kiai yang contra yaitu Hudaemi.
Selanjutnya di hari-hari kemudian ai selalu diberi peringatan oleh orang-orang belanda saat sedang berkhutbah. Namun tetap saja Hudaemi tak pernah berhenti untuk terus menerus berkhutbah agar menolak kebijakan kolonial belanda.
Pada 17 november 1941 pasukan belanda dikerahkan untuk menangkap beberapa Kiai yang Contra dengan kebijakan nya dan beberapa kiai ini diduga menghasut masyarakat untuk memberontak terhadap belanda.