Mohon tunggu...
Mochammad Danu Prawiro
Mochammad Danu Prawiro Mohon Tunggu... XII MIPA 2, SMAN 1 PADALARANG

Pejuang waktu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hudaemi

21 November 2021   16:07 Diperbarui: 21 November 2021   16:29 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 1922, di kampung bageur berdiri Pesantren Sukahideng yang didirikan oleh KH. Zaenal Muhsin.

Melalui pesantren ini, Huda menyebar luaskan agama islam dengan paham Syafi'i.

Huda tak kenal takut untuk menyebarluaskan agama islam, ia pergi ke pelosok-pelosok Tasikmalaya dengan dengan mengadakan ceramah-ceramah agama.

Hudaemi semakin dewasa, dirinya berkesempatan melihat pendidikan keagamaan di Tanah Suci. Dari ibadah haji yang ia jalani, dirinya berfikir untuk mendirikan sebuah pesantren.

Sekembalinya ia dari ibadah haji, ia mendirikan pesantren di Kampung Cikembang dengan nama Sukamanah pada tahun 1927.

Sebutan kiai melekat dnegan Hudaemi, ia disebut dengan nama KH. Zaenal musthofa.

Pada suatu hari, ia pergi untuk membeli pakaian ke pasar, di tengah perjalanannya ia tidak sengaja melihat seorang wanita paruh baya yang terlihat kelaparan, ia menangis sembari menggendong anaknya yang masih balita.

"Bu maaf, anak ibu kenapa" Ucap Hudaemi dengan penuh rasa kasihan

"Anak saya demam tuan, anak saya belum makan, tuan jika boleh belikanlah anak saya makan, saya tidak peduli tuan jika saya tidak makan yang terpenting anak saya bisa makan" Sahut wanita itu sembari menangis tersedu-sedu, ia memohon dengan dari lubuk hati terdalam.

"Ibu tunggu sebentar ya" Kata Huda, ia berlari untuk membelikan makanan, minuman serta obat untuk anak dan wanita paruh baya tersebut. Sepulang membeli itu ia bergegas menuju tempat wanita paruh baya.

"Terima kasih tuan" Ibu itu menangis karena tidak menyangka akan ada yang membantunya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun