"Maaf bu saya hanya bisa memberi segini tidak bisa lebih dari ini" Huda tak tega melihat wanita itu terus menangis.
"Tuan, tuan harus berhati hati di kehidupan yang akan datang, tuan harus tetap berjuang, firasat saya berkata banyak yang harus tuan perjuangkan" Kata wanita itu sembari menyuapi anaknya makan.
Hudaemi pergi meninggalkan wanita itu, ia kepikiran dengan yang wanita itu katakan.
"Apa yah yang akan terjadi" Ucapnya dalam hati.
"Semoga saja saya selalu dilindungi oleh Allah SWT" Lanjutnya dengan rasa berserah diri terhadap Allah SWT.
Tahun demi tahun telah berganti, Pada tahun 1933 adalah kabar gembira untuk Hudaemi.
"Assalamualaikum, permisi pak ini ada surat" Ucap pengantar surat sembari mengetuk pintu
"Wa'alaikumussalam, iyah Kang tunggu sebentar" Sahut nya dari dalam rumah sambil berjalan mendekati pintu
"Ini Pak ada surat dari NU" Kata pengantar surat
Surat pun dibuka dan selesai dibaca, alhamdulillah dirinya diterima di Jamiyyah Nahdhatul Ulama (NU).
"Alhamdulillah" Ucapnya Syukur