Mohon tunggu...
Clotehan Nawak
Clotehan Nawak Mohon Tunggu... Mahasiswa PPG Prajab Gelombang 2 2024

Visi saya sebagai guru masa depan adalah menjadi guru yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman saat ini dan kedepannya, memanfaatkan teknologi secara efektif, dan membangun hubungan yang kuat dengan siswa. Guru masa depan tidak hanya menjadi pemberi materi pembelajaran, namun juga menjadi mentor dan inspirasi yang dapat mendukung perkembangan siswanya secara holistik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nyanyian Petani dari Lereng Arjuno

3 Juni 2025   21:38 Diperbarui: 15 Juni 2025   23:27 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mentari terbit laksana lentera Bantengan yang menyala membakar pagi

Langit menyapu embun, menyambut cangkul yang sabar menanti hari

Petani Malang.... topeng kehidupan di bumi Arjuno adalah tokoh utama panggung alam

Keringatnya bukan air, melainkan hujan emas yang mengguyur tanah harapan

Cangkul tua tertawa bersama jangkrik di sela gemulai angin desa

Ia adalah pendekar senyap, sekuat Panji dlam tari topeng di tengah ladang

Aliran irigasi berseru: "Kerjamu mulia, wahai penjaga bumi!"

Dan suaranya menggema, menggetarkan Gunung Arjuno hingga langit terbelah

Bantengan menari mengikuti bayang petani di atas pematang basah

Setiap hentakan lesung mengguncang jiwa desa seperti genderang perang merdeka

Sawah adalah kanvas, dan petani pelukis Tuhan tanpa kuas di tangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun