Mohon tunggu...
Mochacinno Latte
Mochacinno Latte Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

day dreamer, art holic, coffee holic, painter, technocrat wanna be, author for his own satisfaction, idea creator

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ontran-ontran Ngarcopodo Seri 7 : Kyai Srondol Al Maidah Nikmatul berfatwa

26 Oktober 2016   20:02 Diperbarui: 27 Oktober 2016   15:12 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

“heh muduun muduun.. turuun turuun, tadi mukaku sampeyan semprot nanti kalau sampai kenapa napa. Tak balang munthu ulekan sambel sampeyan Kang!!” teriak Yu Ginah mengamankan kondisi dan situasi sebelum terjadi kerusuhan di warung kecilnya.

“iya Yu.. haduh.. mangaap mangap, habis saya menggebu-ngebu semangat sekali kalau masalah yang satu ini, ndak terima saya, saya tidak mau diinjak-injak” sayut Bagong membela diri.

Lenon malah mesam-mesem sambil nyauri menjawab “gaya mu kang kang, Lagu lu.., lawong mbeliin hand body buat istri kamu wae masih nyicil sama Lik Limbuk kok nggaya, wuu…” Lennon Nyindir agak nyiyir ala komentator jamaah Sosmediyah yang budiman.

“hahahaha… “ Cahyo malah tertawa terbahak-bahak ngga karu karuan, sambil menahan kelu diperutnya, ketawa sejadi-jadinya, gulung koming ROL kata anak masa kini.

“weeh malah diguyu, malah ngakak, kamu sekalian minta tak demo apa Yo.. Cahyo… tak demo didepan rumahmu 7x24 jam x 30 hari x 12 bulan, ben kapok biar kapok, perlu tak bawain PPIS (Pederasi pembela Islam Sih), mauu.. mauu…” semprot Bagong sewot bukan kepalang,

Dipegangnya krah Cahyo dengan tangan kanannya, sedang tangan kirinya masuk ke dalam slempitan ketiaknya, siap-siap membaui Cahyo dengan jurus andalannya “Ketiak Like n Share, dijamin masuk syurga”.

Yang terjadi, Bukannya Cahyo girap-girap ketakutan tapi malah tambah kepingkal-pingkal.. “muhahahahah… muahaha.. muahahaha” tawa Cahyo menjadi-jadi bagai para Wakil Rakyat ngarcopodo mendapat Gratifikasi wanita Slavik dari para Cukong Proyek mata sipit.

“heeeh.. wis-wis, sudah sudah. Ini apa tow. Ngapain kalian pada ribut. Yang rusuh kan Kelurahan sebelah, ngapain kita ikut campur. Biarin saja, ayo ngopi lagi, cerita bola tadi malam saja… politik melulu, ngga seru, bosen aku.” Lenon merelai mereka, dengan menarik tangan keduanya, untuk kembali duduk bareng dan makan telo atau ubi rebusnya Yu Ginah.

“sek lho Kang, mohon maaf ini, sepurane, aku ora ngece lho iki, tidak menghina. Keki saja, sampeyan sama seja dengan mereka-mereka itu yang waton njeplak, asal halo-halo masjid, mbokya sabar dulu, lawong Kang Bagong itu Sholat aja senen-kemis kaya puasa sunah kok, nggodain Jeng Prapti Janda ujung desa tiap hari, kok mau membela Alloh. Mau membela agamaNya. Wong sampeyan membela diri sendiri dari api neraka jahanam saja ndak becus, sampeyan memantaskan diri didepan Gusti saja belum bisa, kok mau membela. Ibaratnya kalau ada perang di sebuah kerajaan, maka kita harus latihan dulu, badan sehat, kuat, ahli bela diri, baru mengajukan diri untuk membela kerajaaan. Lha sampeyan penyakitan, kudis, kurap, paru-paru, ginjal dll.. apa nanti ndak malah ngrepoti para rombongan yang sedianya mau tempur.. gimana itu. Haha” cerocos Cahyo bagai juru kampanye ngarcopodo.

“Lho kan.. lho kan mulai, tak buntel tali jemuran bener ini mulut mu Yoo.. Cahyo. “ mangkel Bagong sembari ngremet telo rebus.

“uwiiis too.. ra usah sok-sokan ikut-ikutan orang-orang itu, sok-sokan jadi Ahli tafsir, sok-sokan mrekenteng padahal nggak paham, ngaji aja ngga pernah kok sok-sokan jadi ahli tafsir. Ndak usah ikut-ikutan ngremin Al Maidah 51. Wis sini-sini ngopi.” Ajak Lenon kembali merelai mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun