Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Citizen Scientist

M. Jojo Rahardjo is a prolific writer and the founder of Mindset Emas, a neuroscience-based mental health initiative. Since 2015, he has produced hundreds of articles, videos, and infographics, driven by a deep interest in technology, science, and the human mind. More info: https://linkedin.com/in/m-jojo-rahardjo Check out my services in Fiverr: https://www.fiverr.com/s/99qp8PY

Selanjutnya

Tutup

Politik

Orang Tolol Sedunia yang Disebut Sahroni

30 Agustus 2025   14:18 Diperbarui: 30 Agustus 2025   14:30 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media sosial beberapa minggu terakhir diramaikan oleh seruan pembubaran DPR oleh netizen. Beberapa artikel pendek, infografis, hingga video tentang perlunya pembubaran DPR menjadi viral.

Menanggapi hal itu Ahmad Sahroni dari partai Nasdem yang juga Ketua Komisi III menyebut mereka yang menyerukan itu sebagai orang tolol sedunia. Padahal seruan itu berasal dari rakyat.

Memang seruan pembubaran DPR terasa sangat keras dan menggambarkan kemarahan, padahal di DPR juga ada politisi baik. Sayangnya politisi baik ini diam saja dan tidak menunjukkan keberpihakannya pada rakyat. Akhirnya DPR memang dirasakan rakyat sebagai lembaga yang tidak peduli pada aspirasi rakyat.

Seruan pembubaran DPR ini rupanya membuka kedok beberapa politisi muda. Ternyata mereka tidak punya empati yang seharusnya dimiliki wakil rakyat. Ketiadaan empati itu tergambar dari respon atau kata-kata yang keluar dari mulut Sahroni yang mengatakan: orang tolol sedunia (yang menyerukan pembubaran DPR).

Bukannya menyediakan dialog dengan rakyat atau berusaha mendengarkan aspirasi rakyat, Sahroni malah memaki rakyat.

Seruan pembubaran DPR adalah gambaran rasa frustrasi rakyat melihat apa yang dikerjakan DPR selama ini. Salah satu yang paling disoroti rakyat adalah: Korupsi makin menggila, karena UU Perampasan Aset tidak kunjung diterbitkan. Juga DPR dan pemerintah terlihat sangat boros dan tidak efisien dalam soal anggaran, padahal hasilnya tidak dirasakan rakyat.

Sahroni, mungkin masih muda dan politisi kemarin sore, ia masih belum mampu berkomunikasi dengan normal sebagaimana seharusnya. Emosi negatifnya mudah meledak. Yang paling merugikan rakyat adalah ia tidak punya empati.

Sahroni tidak mampu memahami kehidupan sebagian besar rakyat Indonesia yang tidak memenuhi standar hidup rata-rata di dunia (bukan standar hidup yang ditentukan oleh BPS ya). Akibatnya ia hanya bisa berspekulasi, bahwa seruan pembubaran DPR dimotori oleh agen tertentu (entah agen apa?) yang bukan rakyat.

Sahroni mewakili banyak politisi Indonesia atau orang-orang di pemerintahan yang tidak punya empati. Politisi seperti Sahroni ini yang menghambat kemajuan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Bill Eddy di buku yang ditulisnya, "Why We Elect Narcissist and Sociopath", menyebut kebanyakan politisi memiliki HCP (High Conflict Personality). Dari ciri HCP yang disebut Eddy, ternyata mirip dengan ciri sociopath atau ciri yang disebut di DSM-5 (pegangan para ahli personality).

DPR tentu tidak perlu dibubarkan, namun entah bagaimana cara membersihkan orang-orang seperti Sahroni? Jika tidak Indonesia akan terus diganjal oleh mereka.

M. Jojo Rahardjo
Sejak 2015 menjadi satu-satunya yang telah menulis ratusan artikel, video, infografis tentang perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun