Baru-baru ini Selvi Ananda, istri dari Wakil Presiden Gibran, dalam sebuah acara menyampaikan "keprihatinan" mengenai UMKM di Indonesia. Secara tidak langsung Selvi menyampaikan, bahwa UMKM masih terabaikan di Indonesia, padahal UMKM memberikan beberapa benefit besar atau penting bagi Indonesia. Menurut beberapa media, Selvi bukan kali ini saja menjadi "corong" bagi UMKM yang terpinggirkan itu. Di kesempatan yang lain sebelumnya, ia juga berbicara mengenai UMKM.
Bagi mereka yang meminati topik ekonomi, lapangan kerja, PDB, tulang punggung ekonomi, UMKM, KUR, maka angka yang disampaikan Selvi Ananda adalah angka yang valid, karena sudah disampaikan oleh para ahli dan oleh beberapa pejabat negara, seperti Teten Masduki, Sri Mulyani, termasuk Jokowi, seperti bisa di simak di link satu (klik di sini) dan link dua (klik di sini)Â ini.
Namun ini yang aneh: UMKM ini di era Jokowi tidak terlihat didukung atau diupayakan menjadi besar oleh pemerintah. Itu terlihat dari KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang diberikan pemerintah kepada UMKM yang angkanya kecil (bandingkan dengan angka KUR di berbagai negeri Asia lainnya). Di Indonesia KUR yang diberikan hanya berkisar 20% saja, sementara di negeri Asia lain bisa mencapai 80% (lihat di 2 link di atas).
Sayangnya ada gejala, bahwa UMKM di era Prabowo bakal diabaikan lagi. Itu terlihat dari diluncurkannya Danantara yang bakal lebih memperhatikan usaha-usaha atau industri besar. Padahal seperti disebutkan oleh Selvi Ananda:
1.
97% Lapangan kerja disediakan oleh UMKM. Itu artinya Indonesia tidak akan kekurangan lapangan kerja, jika UMKM didukung oleh pemerintah dengan menyediakan KUR yang memadai. Arti lainnya lagi: usaha besar hanya menyediakan lapangan kerja sebesar 3% dan itu untuk mereka yang berpendidikan tinggi atau memiliki keahlian yang jarang & tinggi. Padahal sebagian besar masyarakat Indonesia tidak berpendidikan tinggi, sehingga UMKM yang akan memberikan pekerjaan kepada mereka.
2.Â
60% PDB nasional diberikan oleh UMKM. Bayangkan, meski UMKM itu usaha rakyat yang mungkin dikerjakan di rumah atau di tempat-tempat sederhana, namun bisa memberikan PDB nasional sebesar 60%. Namun bagaimana UMKM ini bisa menjadi besar dalam jumlah dan skala, jika keberadaan mereka diabaikan (karena tidak didukung dengan KUR atau diberikan dukungan lainnya).
Danantara tentu gagasan bagus, namun jika keberadaannya seimbang dengan UMKM, tentu Indonesia akan menjadi lebih terang-benderang di tahun-tahun mendatang.
M. Jojo Rahardjo
Satu-satunya penulis yang sejak 2015 menghasilkan ratusan artikel & video untuk mempromosikan perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan