AI-powered app untuk mengoptimalkan fungsi otak akan segera bermunculan di tahun-tahun mendatang, sehingga akan ada lebih banyak orang dengan fungsi otak yang lebih optimal. Namun tetap saja nanti ada sekelompok kecil orang yang bakal memiliki otak yang jauh lebih advanced, karena mereka memiliki akses ke DNA engineering. Kemiskinan struktural akan memiliki bentuknya yang baru.
==o==
Baru-baru ini Presiden Prabowo mengingatkan dalam HUT ke-17 partai Gerindra, bahwa tidak mungkin negara bisa berhasil kalau elitnya tidak bersatu, terlebih elitnya maling (klik di sini). Maksud Prabowo dengan maling, tentu korupsi. Ini disampaikannya mungkin sekali untuk mendapatkan masukan tentang bagaimana memberantas korupsi yang sudah mendarah-daging di negeri ini, bahkan sejak Indonesia belum merdeka.
Keluhan Prabowo, sejalan dengan banyak kalanganbelakangan ini yang prihatin pada beberapa persoalan bangsa yang sejak lama sekali belum pernah bisa dipecahkan oleh siapa pun atau pemerintah yang mana pun. Selain korupsi, tentu masih ada persoalan besar lainnya. Artikel ini akan membahas apakah kesehatan mental yang buruk berkaitan dengan korupsi dan persoalan besar lainnya.
Menurut "World Happiness Report" yang diterbitkan oleh UN SDSN, Indonesia cuma menduduki peringkat 80an dari tahun ke tahun di antara 150an negeri di dunia. Artinya warga Indonesia bukan warga yang bahagia. Arti lainnya lagi: warga Indonesia memiliki kesehatan mental yang buruk.
Perilaku Prososial yang Tidak Pernah Ditumbuhkan
Korupsi dengan definisinya yang universal bukan sekedar pencurian uang, namun menyangkut juga persoalan penyalahgunaan wewenang dan yang seputar itu. Korupsi dengan definisi itu yang belakangan ini malah semakin menggila menurut banyak kalangan .
Dulu di era Orde Lama, banyak yang mengira, jika Orde Lama diganti, maka penyakit korupsi akan sembuh. Namun ternyata Orde Baru sama saja, terjangkit korupsi juga. Begitu juga Orde Reformasi, hingga Orde Jokowi dan penerusnya Prabowo.
Korupsi bukan satu-satunya penyakit yang disangka tidak berkaitan dengan kesehatan mental, itu sebabnya berbagai cara pemberantasannya selalu tidak memberikan hasil yang memuaskan. Tidak hanya penyakit korupsi yang sulit diberantas di negeri ini. Masih banyak yang lain, seperti penyakit intoleransi agama, penyelenggaraan pendidikan yang amburadul, berbagai praktik di dunia politik yang menjijikkan, praktik pemerintahan yang terlalu dicampuri agama, posisi strategis di pemerintahan yang terlalu banyak diisi oleh politisi, dan lainnya.
Semua yang amburadul itu tidak disangka berkaitan dengan kesehatan mental bangsa ini yang tergambar melalui:
1. "World Happiness Report" seperti disebut di atas.