Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bridge of Spies, Kisah Seorang yang Memiliki Positivity

24 November 2015   13:58 Diperbarui: 24 November 2015   14:25 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa itu positive psychology?

Baru dua dekade lebih para pakar psikologi dan neuroscience membangun sebuah ilmu pengetahuan baru yang disebut positive psychology antara lain untuk bisa menjelaskan apa yang terjadi di otak saat orang melakukan aktivitas atau tindakan tertentu. Positive psychology juga bisa menjelaskan apa yang terjadi di otak saat orang memiliki misalnya kebahagiaan. Sehingga kebahagiaan dewasa ini bukan sesuatu yang filosofis atau religius lagi, karena kebahagiaan sekarang sudah dapat diukur secara ilmiah di laboratorium.

Shawn Achor seorang pakar positive psychology mendefinisikan kebahagiaan seperti ditulisnya dalam buku berjudul “The Happiness Advantage”. Kira-kira kebahagiaan didefinisikannya begini: sebuah kondisi di otak di mana otak bekerja maksimal. Saat anda memiliki kebahagiaan, otak menjadi lebih cerdas, kreatif, inovatif, analitis, mampu memecahkan masalah, tahan terhadap tekanan dan mudah lepas dari depresi, fisik lebih segar, immune system membaik, dan lebih cenderung berbuat kebajikan.

Barbara Fredrickson, salah satu pakar positive psychology menulis sebuah buku berjudul “Positivity”. Fredrickson menggunakan kata positivity untuk menggantikan kata happiness atau kebahagiaan. Kata positivity juga digunakan oleh pakar positive psychology yang lain.

Positive psychology adalah ilmu pengetahuan yang baru di Indonesia. Jika anda Googling belum banyak kajian mengenai positivity. Meski demikian, bukan berarti belum ada pakarnya di Indonesia, namun mungkin mereka belum produktif menulis. Padahal setiap tahun sekarang PBB bersama dengan pakar positive psychology dunia telah menerbitkan “World Happiness Report”, yaitu daftar negeri-negeri terbahagia di dunia. Sayangnya Indonesia hanya masuk di urutan ke-74 saja, dikalahkan oleh negeri-negeri Asia lain dan negeri-negeri Amerika Latin. Itu artinya Indonesia bukan negeri yang penduduknya bahagia. Tidak heran, sulit mencari pemimpin dan wakil rakyat yang memiliki positivity yang bisa membawa Indonesia menjadi negeri yang maju, makmur dan humanis.

***

M. Jojo Rahardjo

Tulisan M. Jojo Rahardjo tentang positivity dan positive psychology bisa dibaca juga di portal perpustakaan digital "Inspirasi" dan di Facebook Fan Page "Membangun Positivity".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun