Mohon tunggu...
sukarti dimejo
sukarti dimejo Mohon Tunggu... ficta fabula scriptor

ad maiorem dei gloriam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

ad maiorem dei gloriam

24 Juni 2025   03:17 Diperbarui: 14 Agustus 2025   00:58 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(c) bowobagusphoto

"Kopi lagi mas? Ndak mau nyoba teh tarik?" seorang pramusaji yang tadi tiba-tiba ada disampingku kini menyentil pipiku, membangunkanku, menyadarkanku,

"Eh, maaf, maaf, saya melamun lagi ya?"

"Lha iya mas, makanya saya tawari teh tarik, biar ndak melamun wae"

"Ya.. boleh, boleh ha ha ha"

Slurp... kopinya terhirup, habis. Yang tersisa hanya rasa pahit di lidah, seperti pahitnya sebuah panggilan, Petrus! Sungguh aku ndak mau dipanggil dengan nama panggilan itu, sebab sesungguhnya mereka hanya mengolok-olokku, tapi tak punya nyali untuk memanggilku "Yudas".

"Ini kopinya mas"

"Lho, katanya teh tarik?"

"Eh iya, maaf mas, maaf"

"Ssst! Sudah mas, ndak pa-pa, kalo teh tariknya belum dibuat, ndak usah, ini juga oke kok," kataku

"Makasih mas"

"Sama-sama"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun