Mohon tunggu...
Misri Gozan
Misri Gozan Mohon Tunggu... Guru Besar Teknik Kimia - UI, Ketua BATAP LAM TEKNIK-IABEE Persatuan Insinyur Indonesia

Ketua BATAP dan Komite Eksekutif LAM TEKNIK, Persatuan Insinyur Indonesia Guru Besar Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Pengasuh Pendidikan Dasar, Menengah dan Pesantren

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pilar Mutu Pendidikan Tinggi Hasil Reformasi Digugat: Tak Pro Rakyat?

1 Juli 2025   08:00 Diperbarui: 1 Juli 2025   06:09 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika sistem LAM belum sempurna, tentu wajar. Ia baru berjalan penuh dalam beberapa tahun terakhir. Tapi solusi atas ketidaksempurnaan bukanlah pembatalan atau pembubaran. Solusinya adalah penguatan, termasuk transparansi biaya, peningkatan kapasitas asesor, serta integrasi data dengan PDDIKTI.

Membatalkan kehadiran LAM berarti membatalkan reformasi. Dan bila itu terjadi, pendidikan tinggi Indonesia akan mundur kembali ke era birokrasi tunggal. Tanpa bermaksud memojokkan pihak manapun, konsekwensi logisnya adalah kelambanan, dan tak responsif terhadap kebutuhan zaman yang jelas tidak bisa dihindari.

Saatnya Perkuat Pilar, Bukan Runtuhkan

Cara paling adil adalah menanyakan pada kebanyakan prodi yang sudah menjalani akreditasi oleh LAM-LAM selama 3 tahun terakhir. LAM telah berusaha keras menjadi mitra prodi dalam peningkatan mutu. Bukan musuh prodi, apalagi musuh rakyat. Para LAM adalah pilar-pilar baru yang sedang dibangun demi menjawab tantangan mutu dan daya saing pendidikan tinggi Indonesia.

Gugatan terhadap UU Pendidikan Tinggi harus dilihat secara jernih, sehingga jangan sampai justru menggagalkan ikhtiar besar memperbaiki mutu, hanya karena miskomunikasi atau kepentingan jangka pendek beberapa pihak yang mungkin kurang matang dalam bertindak dan bernegara.

Karena di tengah persaingan global hari ini, mutu bukanlah beban, melainkan bekal. Bekal bagi prodi, juga bagi lulusan. Dan pada gilirannya, bekal bagi negara NKRI tercinta untuk mencapai tujuan besar bersama-sama, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun